Hampir genap satu tahunkita hidup berdampingan dengan makhluk yang ada namun kasat mata. Ya, sejakpandemi virus corona menyapa, segala aspek kehidupan mengalami gonjang ganjingtak terarah.Â
Kesehatan menjadi perhatian utama. Tenaga kesehatan menjadi gardaterdepan. Gerakan menjaga diri agar tidak terpapar virus terus menggemadisegala penjuru dunia. Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak menjadislogan yang yang telah membudaya dalam praktiknya. Slogan dunia telah terbalikseolah menjadi nyata. Jika dahulu hanya sapi, kambing dan kerbau yang ditutupmulutnya-orang Jawa biasa menyebutnya dengan blongsong- , tibalahsaatnya manusia juga harus memakai blongsong.
Budaya terlahir karena suatu kebiasaan yangberlaku dalam suatu daerah atau kelompok tertentu, tanpa ada kelompok ataumasyarakat budaya tidak akan ada. Budaya baru terlahir seiring dengan datangnyapandemi. Di antara  budaya tersebut adalahmemakai masker dalam aktivitas sehari-hari, baik di dalam maupun luar ruangan.Dari sekian orang mungkin pertama kali agak merasa terganggu ketika memakaimasker. Seperti gerah, suara terdengar lebih kecil, dan bagi orang yang memakaikaca mata pandangan sering kali akan terlihat kabur karena kacamata yangdigunakan tertutup uap yang keluar dari sela-sela masker.
Di samping itu, ada beberapa manfaat tersendiri memakai masker bagi kalangan tertentu. Manfaat utama dalam memakai masker yang pasti yaitu menjaga kita agar tidak terpaparoleh virus secara langsung. Manfaat secara khusus yang pertama yaitu bagi para kaumhawa. Dengan memakai masker mereka tidak perlu berdandan sebagaimana ketikatidak memakai masker, saat akan menghadiri sebuah acara, terlebih ketikaterburu-buru, hal ini akan sangat menguntungkan bagi mereka. Manfaat khususkedua adalah bagi kalangan orang yang memiliki rasa percaya diri yang rendahatau cenderung pemalu ketika tampil di depan umum. Percaya diri mereka secaratidak langsung akan meningkat karena memakai masker, dari yang tidak beranimenjadi lebih berani. Hal yang utama yang mendasari rasa percaya diri tersebutadalah "toh mereka juga tidak tahu siapa kita".
Manfaat khusus yangketiga yaitu bagi orang-orang yang memiliki jiwa kreatifitas tinggi, merekadapat mengambil peluang di tengah sulitnya meelakukan pekerjaan di luar runang.Salah satu yang sedang menjadi trand fashion di tengah pandemi saat iniyaitu masker dan seperangkatnya. Seperti konektor masker. Para kreatorberlomba-lomba menciptakan bentuk yang unik serta menarik para pembeli. Denganmodal barang yang tidak terpakai maupun barang baru yang sama sekali belumterpikirkan oleh manusia untuk dimanfaatkan. Meskipun hasilnya tidak seberapa,hal ini akan menambah pemasukan mereka dan meningkatkan jiwa produktivitasdalam diri manusia.
Beberapa hal yang telahdipaparkan, membuktikan bahwa budaya baru memakai masker tidak selalumembosankan, bahkan dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi kalangantertentu. Apapun itu tujuan penggalakan masker sendiri pada hakikatnya adalahuntuk kebaikan diri kita sendiri, terutama untuk menjaga diri agar terhidnardari virus-virus berbahaya yang mengintai di sekitar kita, terutama di saatpandemi saat ini. Meskipun segala sesuatu telah ada ketetapannya, kita sebagaimanusia hanya bisa berusaha yang baik. Diujung usaha yang terbaik adalah agarkita senantiasa berdo'a pada tuhan Yang Maha Esa agar selalu mendapatkanperlindungannya. Tetap jalani aktivitas seperti biasa, namun jangan lupa patuhiprotokol kesehatan yang ada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H