Mohon tunggu...
Juli Suhaidi
Juli Suhaidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Juli Suhaidi adalah seorang manusia dari Riau. Mengaku sebagai reinkarnasi dari seorang Pangeran kerajaan Indragiri. Lelaki ini berambisi membawa perubahan negara sesuai kepentingannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Memperjuangkan Masyarakat tertindas, Miskin dan Anak Terlantar

27 Oktober 2023   19:01 Diperbarui: 27 Oktober 2023   19:04 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juli Suhaidi, Fadhillah Mulyawati, Azzapa Nurfaini, Titis Rasendriya Putri, Retno Anggi Kusuma Dewi, Andri Galih.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiah Yogyakarta

I.   Pendahuluan

Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial memiliki peran yang sangat penting dalam memperjuangkan masyarakat yang terpinggirkan, termasuk mereka yang hidup dalam kondisi tertindas, miskin, dan anak-anak yang terlantar. Mahasiswa adalah kalangan akademis yang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Dalam pandangan masyarakat, mahasiswa diharapkan memiliki kontribusi besar dalam membela kepentingan umum dan mengatasi masalah sosial dan politik. Mahasiswa tempat aspirasi masyarakat, kontrol politik, dan Agent of Change. 

Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang diakibatkan  oleh kekurangan sumber daya yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat. Kemiskinan merupakan di antara permasalahan yang belum terpecahkan di Indonesia karena terdapat banyak faktor yang melatarbelakanginya. Selain kemiskinan, penindasan dan penelantaran anak juga menjadi bagian dari permasalahan yang sulit diselesaikan. 

Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan memiliki kontribusi dan sumbangsih dalam mengatasi permasalahan sosial masyarakat pada negeri ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melihat kepedulian dan peran serta mahasiswa terkait dengan permasalahan sosial seperti kemiskinan, masyarakat tertindas, dan anak terlantar.

II.   Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan kausalitas dan variabel-variabel yang tersusun dalam bentuk statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan angket yang disebarkan kepada seratus mahasiswa dari beberapa universitas. kemudian data-data yang telah terkumpul tersebut selanjutnya ditindaklanjuti melalui analisis data.

Analisis data terdiri dari tiga alur yang terjadi secara bersamaan. Pertama, reduksi data terkait proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstraksian, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis. Kedua, penyajian data berupa informasi yang memungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Ketiga, menarik kesimpulan dengan melakukan verifikasi sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis.

III. Pembahasan

Kemiskinan dan masalah sosial terhadap keadilan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas sejak Indonesia merdeka sampai kemerdekaannya yang ke-78. Ini di luar harapan dan cita-cita para pendiri bangsa. Ketidakadilan dan ketimpangan ini dengan sangat nyata bertentangan dengan Sila: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mahasiswa sebagai golongan masyarakat terpelajar adalah para pendekar yang diproyeksikan dan diharapkan membela kesenjangan ini. Andil mahasiswa terdahulu dalam membela hak masyarakat yang dicuri memiliki dampak signifikan dalam mengubah kebijakan pemerintah yang kerap tidak adil. Pergantian kepemimpinan dari orde lama ke orde baru serta reformasi penggulingan Soeharto tidak bisa dimungkiri memang ada andil pergerakan mahasiswa.

Mahasiswa bukan hanya dididik menjadi calon-calon sarjana yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, diharapkan menjadi lulusan yang mampu mengembangkan ilmu bagi kemajuan masyarakat dan mampu mengembangkan nilai-nilai moral. Hal itu sejalan dengan tabiat dari ilmu itu sendiri, mahasiswa memiliki kepekaan yang tinggi terhadap peristiwa sosial dan lebih kritis dalam melihat ketimpangan sosial politik yang terjadi serta mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu perubahan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun