Dari sudut pandang umum, yang namanya kasih sayang dalam kehidupan menurut penulis sangat diperlukan. Bahkan bukan hanya pada tataran konsep dan sebatas diomongkan atau sekedar seremonial.
Praktek kasih sayang dan saling mencintai sesama makhluk hidup di dunia justru lebih penting ketimbang hanya dikomunikasikan lewat bahasa lisan maupun dalam tulisan. Atau dalam istilah lain, kasih sayang bukan juga hanya sebatas ujaran lisan dan kata, tetapi lebih diartikan sebagai tindakan nyata sehingga merupakan perilaku manusia terhadap makhluk lain di muka bumi.
Kasih sayang antar manusia banyak diseremonialkan melalui event-event tertentu Ada yang dilakukan pada tanggal 14 Februari dengan sebutan Valentine Day, Hari Bapak, Hari Ibu, Hari Anak, bahkan momentum hari besar keagamaan sesungguhnya merupakan hari-hari yang pantas untuk saling memberi kasih dan memberi sayang kepada setiap insan yang merayakannya.
Belum lama berselang, tepatnya 16 Februari 2018 saudara-saudara kita ada yang merayakan Tahun Baru Imlek 2569, itupun memiliki makna yang cukup dalam  pesan-pesannya yang mengajak hidup harmoni dan membawa damai. Bukankah itu semua merupakan penerapan kehidupan yang tidak lepas dari sikap kasih dan sayang?
Perlunya kasih dan sayang ternyata dan pastinya tidak bisa dibatasi. Kasih sayang dalam konteks universal adalah milik bersama, boleh dilakukan oleh siapapun, dimanapun berada.Â
Dengan demikian, dalam arti lebih umum, kasih sayang sangat tidak terbatas hanya pada makhluk hidup yang diberi sebutan manusia, tetapi dalam pemahaman lebih luas mencakup kasih dan sayang terhadap makhluk hidup lain sejagad raya termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Melalui pemaknaan secara lebih luas tentang kasih dan sayang tersebut selanjutnya mengingatkan kita bahwa ruang lingkup penerapannya memuat serentetan ruang yang disebut buwana, dunia seisinya, jagad rame.
Oleh sebab itu, orang/manusia yang hidup di jagad rame ini sepatutnya atau sepantasnya menanamkan kebaikan dalam artian selalu menaruh kasih dan sayang terhadap seluruh kehidupan disekitarnya. Pastinya ini layak dilakukan dengan harapan kelak akan menuai hasil  berupa kebaikan, keselarasan serta kedamaian dalam memenuhi kepentingan bersama, atau sering disebut dengan istilah "Memayu Hayuning Bawana".
Nah penanaman sikap maupun perilaku kasih dan sayang tentunya bisa dimulai dari lingkungan terkecil seperti keluarga/rumah atau sekitarnya. Unsur-unsur yang ada dilingkungan ini selalu berinteraksi, berkomunikasi, berbagi, bertoleransi dalam suasana saling memahami fungsi dan peran masing-masing. Pembiasaan-pembiasaan seperti inilah akan turut membangun rasa kasih sayang, menuju keselarasan dan kedamaian dalam lingkup yang lebih luas nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H