Mohon tunggu...
Listyarini
Listyarini Mohon Tunggu... Guru - senyum untuk mendidik

mendidik dengan integritas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4

10 Agustus 2024   18:46 Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:53 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CGP A11 Kota Kediri

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan-Modul 1.4

Oleh: Listyarini Intanti

Pada jurnal refleksi ini saya menggunakan model 4 F yang dapat diterjemahkan menjadi 4P yaitu Fact (Peristiwa), Feelings (Perasaan), Findings (Pembelajaran), Future (Penerapan).


Fact (Peristiwa)

Pada modul 1.4 ini saya mempelajari tentang budaya positif yang diawali: 

1. Mulai dari diri

2. Eksplorasi konsep yang terdiri dari disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman dan pengghargaan, restitusi, Keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, restitusi-lima posisi kontrol, dan restitusi-segitiga restitusi.

3. Ruang kolaborasi 

4. Demonstrasi Kontekstual

5. Elaborasi pemahaman

6. Koneksi antar materi 

7. Aksi nyata

Setelah mempelajari modul ini saya menyadari bahwa selama ini tindakan yang saya lakukan dalam menangani murid yang melakukan kesalahan masih kurang tepat. Saya juga masih belum sesuai dalam menempatkan posisi kontrol saya sebagai guru. Pembelajaran yang berharga saya peroleh dalam modul 1.4 ini meliputi disiplin positif, teori motivasi, hukuman dan restitusi, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia, posisi kontrol guru dan segitiga restitusi. Kesemuanya itu memberikan pengalaman belajar yang bermakna dalam saya mempelajari budaya positif. 


Feeling (Perasaan)

Saya merasa senang, bersemangat, dan antusias dalam mempelajari modul 1.4 ini. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran mengenai budaya positif ini memberikan saya pengetahuan tentang bagaimana memposisikan diri sebagai guru dalam posisi kontrol yang sesuai yaitu posisi manajer dan bagaimana menerapkan segitiga restitusi dalam menangani masalah dengan cara yang tepat pada murid. 


Findings (Pembelajaran)

Setiap perilaku murid memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Hukuman tidak akan mampu memperbaiki kesalahan murid, bahkan sebaliknya malah akan membekas di hati dan ingatan murid yang bisa berpengaruh pada perkembangannya. Guru harus dapat menempatkan diri sebagai manajer dalam pembelajaran karena posisi tersebut merupakan posisi yang tepat untuk membuat murid nyaman, terbuka dan dapat menumbuhkan inisiatif dalam menyelesaikan masalahnya dengan baik.


Future (Penerapan)

Pentingnya selalu berkolaborasi dengan warga sekolah dalam penerapan dan pelaksanaan budaya positif di sekolah. Menerapkan nilai-nilai kebajikan universal dan keyakinan kelas akan membuat suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan. Selain itu, melibatkan murid dalam proses restitusi saat menghadapi masalah juga membantu mereka fokus dan berinisiatif melakukan perbaikan pada situasi setelah terjadi pelanggaran atau kesalahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun