Mohon tunggu...
Listya Ningrum
Listya Ningrum Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta'14

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Televisi dengan Perkembangan Mental Anak

14 September 2014   20:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sinetron, ftv, acara komedi, reality show, gosip, acara musik dsb. Itulah beberapa tayangan televisi yang sering kita jumpai saat menonton televisi. Sekarang ini hampir semua stasiun televisi menayangkan berbagai program-program yang kurang mendidik. Acara-acara tersebut setiap detik, setiap waktu dan setiap hari terus-menerus ditayangkan dilayar televisi. Mulai dari pagi hari sampai pagi hari berikutnya, terus begitu saja. Sangat membosankan bukan? Iya, seharusnya masyarakat luas atau penonton televisi harus selalu selektif dalam melihat acara-acara televisi yang lebih mendidik. Terlebih-lebih seorang anak-anak yang masih dibawah umur, jangan biarkan anak-anak menonton telivisi sendiri. Karena anak-anak masih perlu pengawasaan dan penjagaan dalam melihat tayangan televisi, agar anak-anak tidak salah dalam melihat tayangan televisi. Dengan begitu, perlu pendampingan dari orang dewasa saat anak-anak melihat tayangan televisi, agar lebih terkontrol.

Mengapa anak-anak perlu pengawasan, penjagaan dan pendampingan saat menonton televisi? Karena agar anak-anak tidak melihat tayangan televise yang berbau kurang mendidik seperti sinetron dan  ftv yang bertema cinta anak muda, acara komedi yang mengajarkan hal-hal yang kurang baik, dan masih banyak lagi lainnya. Karena anak-anak kecil tersebut masih mempunyai memori otak yang tajam, sehingga sangat mudah sekali anak-anak dibawah umur dalam menangkap dan merekam semua apa yang didengar dan dilihat ketika melihat tayangan televise. Bisa membayangan tidak apabila anak-anak dibawah umur menonton tayangan telivisi yang kurang mendidik? Pasti akan mempengaruhi pikiran, tingkah laku dan gaya bicara si anak. Bisa jadi ketika berbicara dan bertingkah laku itu meniru hal-hal yang kurang baik yang didapat saat melihat televisi, seperti adegan pukul-pukulan, bunuh-bunuhan dll. Karena anak-anak yang masih dibawah umur pasti menganggapnya itu hal-hal yang biasa dan cenderung bisa dicontoh untuk dilakukan si anak. Anak-anak yang masih dibawah umur sangat mudah sekali untuk dipengaruhi dalam berbicara dan berperilaku, karena ketidakmampuan seorang anak kecil antara  dunia di tayangan televisi yang didengar dan dilihatnya dengan dunia yang sebenarnya terjadi dilingkungan si anak. Anak-anak dibawah umur menganggap bahwa kehidupan atau keseharian dilingkungan rumah itu sama dengan tayangan telivisi yang setiap kali ditonton si anak. Bertengkar hingga kekerasan mungkin salah satu hal yang sudah sangat biasa dilakukan bagi anak-anak, karena si anak sudah biasa melihat tayangan televisi yang menyajikan hal-hal yang kurang baik dan tidak mendidik. Anak-anak akan lebih nyaman ketika melihat tayangan televisi daripada harus bermain dengan teman-temannya diluar rumah, yang pada kenyataannya mengakibatkan mengurangi waktu anak-anak dalam bermain karena sudah menjadi korban dari tayangan telivisi yang tidak mendidik. Selain itu karena si anak terlalu sering menonton tayangan televisi dapat menjadikan anak malas dan mengurangi waktu si anak untuk belajar yang mengakibatkan turunnya prestasi belajar anak disekolah, susah ketika disuruh orangtua untuk beribadah menjalankan sholat 5 waktu, mengurangi kedekatan antar orangtua dengan si anak, serta kurang mudah bergaul dan bermain dengan teman-temannya sehingga menjadikan anak yang kuper dan pemalu.

Untuk itu agar anak-anak yang masih dibawah umur tidak terkontaminasi dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik dari tayangan telivisi, perlu adanya penjagaan dan pengawasan secara intens dari orangtua agar anak-anak selalu terkontrol menonton tayangan televise yang bersifat mendidik. Karena dengan adanya penjagaan dan pengawasan dari orangtua yang selalu mendampingi si anak ketika menonton televisi itu orangtua bisa menunjukkan tayangan televisi yang bagaimana yang layak diliat anak-anak, agar bisa mendapatkan sisi positif atau pembelajaran yang baik yang bisa didapat dari tayangan-tayangan televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun