Mohon tunggu...
Listyan Fadila
Listyan Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teknik Pembelajaran Bauran Berbasis Kasus dan Pembelajaran Bauran Berbasis Proyek Dalam Kurikulum Geografi Abad 21

15 Juli 2021   16:00 Diperbarui: 15 Juli 2021   16:02 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini kita sudah berada di era education 4.0 yang dimana istilah ini biasa digunakan oleh para ahli teori pendidikan untuk mengaplikasikan teknologi cyber ke dalam pembelajaran. Adapun tantangan yang memang harus dilalui pada era ini yaitu arus globalisasi yang sudah memasuki 'Revolusi industry 4.0 dan Revolusi Sosial 5.0". kemudian pada era ini dibutuhkan kesiapan pada Sumber Daya Manusianya (SDM) dalam menyikapi era globalisasi dan yang terakhir adalah perbaikan pembelajaran yang harus senantiasa dilakukan secara berkesinambungan dan tidak boleh berhenti.

Pada Seminar Nasional S2 Pendidikan Geografi UNJ, Prof. Dr. H. Mukminan menjelaskan beberapa tantangan keterampilan abad 21 diantaranya :

  • Konteks pembelajaran di era global berubah dengan sangat cepat
  • Untuk belajar sesuatu, tidak lagi menggantungkan semata-mata pada dunia sekolah atau kampus dalam arti fisik
  • Sumber-sumber belajar maya (virtual) merupakan alternative
  • Pembelajaran harus selalu melakukan inovasi
  • Perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara tersistem dan berkelanjutan

Adanya tuntutan Kurikulum Geografi Abad 21 menghasilkan Keterampilan Abad 21 dan Teknik Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Teknik Pembelajaran Bauran yang berpusat pada mahasiswa (Learner -- Centered Blended Learning) yang meliputi:

  • Pembelajaran Bauran Berbasis Kasus (Case Based Blanded Learning), merupakan implementasi kombinasi antara face to face learning dengan online learning pada pembelajaran berbasis kasus yang melibatkan contoh kasus sebagai kajiannya.
  • Pembelajaran Bauran Berbasis Proyek (Project Based Blended Learning), merupakan pengimplementasian kombinasi face to face # dengan online learning pada pembelajaran berbasis project.

Pembelajaran bauran dibutuhkan sebagai bagian dari tuntutan kurikulum geografi abad 21. Pembelajaran bauran ini merupakan perpaduan dua metode pembelajaran yaitu luring dan daring. Pembauran ini merupakan kombinasi dari pembelajaran berbasis guru (face to face) dan pembelajaran online. Dengan begitu dapat diartikan bahwa pembelajaran bauran merupakan model pembelajaran yang menggabungkan model pembelajaran kelas fisik (sinkron) dan e-learning (asinkron) (Rosenberg, 2006 dan Khan, 2005). Dari penggabungan kedua fitur pembelajaran tersebut, digunakan untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran dan memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa. Pembelajaran Bauran (Blended Learning) merupakan solusi yang tepat untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, juga gaya belajar peserta didik serta dapat menciptakan pengalaman belajar yang memberikan pembelajaran yang tepat waktu. Pembelajaran Bauran (Blended Learning) ini merupakan pengembangan yang paling signifikan pada abad 21.

Beberapa proyek dan contoh kasus yang bisa dijadikan sebagai bahan studi kasus yaitu:

Contoh kasus yang bisa diimplementasikan pada Pembelajaran Bauran Berbasis Kasus (Case Based Blanded Learning):

  • Peristiwa khusus yang besifat spesifik
  • Contoh kejadian, kondisi actual dari keadaan lain, lingkungan dan kondisi tertentu tentang orang atau sesuatu (Oxford Advanced Learner's Dictionary of Current English 3 (1989))
  • Fenomena yang terjadi di dalam kehidupan nyata (Robert K. Yin)
  • Pikiran, tindakan, serta pengembangan diri individu (Polit dan Hungler)

Proyek yang dapat diimplementasikan pada Pembelajaran Bauran Berbasis Proyek (Project Based Blended Learning). Sebagai contoh proyeknya yang terpenting ada kegiatan yang menghasilkan produk baik fisik maupun non fisik.

Tujuan metode pembauran ini adalah untuk memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas transisi ke e-learning, lalu melibatkan kelas atau tatap muka dan belajar online, serta sangat efektif untuk menambah efisiensi untuk kelas unstruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi di luar ruang kelas.

Menurut Prof. Dr. H. Mukminan dalam Seminar Nasional S2 Pendidikan Geografi UNJ, Upaya Pengembangan Pembauran (Pembelajaran Bauran) Geografi dari waktu ke waktu sangat dibutuhkan. Pembelajaran Geografi harus banyak melakukan upaya-upaya kreatif, inovatif, dan solutif, termasuk implementasi Pembauran, yang disesuaikan dengan perkembangan konsep serta kebutuhan. Tentunya banyak masalah yang harus dipecahkan terkait dengan upaya Pengembangan Pembauran, terutama dikaitkan dengan Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad 21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun