Mohon tunggu...
Listiyo Fitri
Listiyo Fitri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

ingin sesederhana bung hatta, tapi kuat seperti bung karno\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Suatu Ketika di Kota Bebek

5 Februari 2010   11:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:04 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_68795" align="aligncenter" width="300" caption="Saatnya sekolah ^_^"][/caption] Suatu ketika, Donald sedang kebingungan karena beberapa hari lagi adalah ulang tahun kwak, kwik dan kwek. Tak ada uang tersisa sepeser pun di kantong untuk membeli hadiah. Ponakan-ponakan tercintanya telah berulang kali memberi isyarat-isyarat bahwa mereka menginginkan games terbaru yang sedang digemari anak-anak di Kota Bebek. Seperti biasanya dengan berbekal nekat, Donald melamar semua pekerjaan yang bisa dilamar dan mengerjakan semua pekerjaan yang bisa dikerjaan. Kwak, kwik, dan kwek khawatir setengah mati. Bagaimana nasib games baru mereka, Paman Donald sama sekali tak menyinggung-nyinggung masalah hadiah apalagi perayaannya. Ulang tahun kali ini, bagaimanapun juga harus mendapatkan games yang sudah mereka incar jauh-jauh hari itu. Target sasaran mulai diganti, bagaimana kalau Paman Gober. Hmmmmm…situasinya sedang tidak berpihak ke mereka. Paman Gober sedang berebut ladang minyak dengan Gover Bebek, lebih baik jangan dekat-dekat kalau tidak mau kena marah atau apesnya mungkin mereka malah dijadikan tenaga bantu. Ahaaa…..masih ada Paman Untung. Kenapa mereka tak memintanya kepada Paman Untung, apalagi ini sebagai hadiah ulang tahun mereka. Dengan sedikit saja keberuntungan Paman Untung, games pasti akan didapat, kalau cuma games, pasti mudah untuk Paman Untung. Mereka pun mendatangi Paman Untung dan mengutarakan niatnya. Semuanya lancar, mereka tinggal menunggu kabar saja dari Paman Untung. Lain halnya dengan Donald. Selalu saja kesialan menimpa dirinya. Ada saja yang terjadi dengan pekerjaannya. Bukan gaji yang ia terima, tapi cacian dan marahan dari semua orang. Semakin sedihlah hati sang paman ini untuk ponakan-ponakan tercintanya. Rupanya kwak, kwik, dan kwek merasakan keanehan ini. Apa yang terjadi dengan paman mereka? Beberapa hari ini, mereka hanya mendapati sarapan telah tersedia di meja, tanpa ada paman Donald yang menemani dengan omelan-omelannya. Mereka pun khawatir dengan pamannya yang satu ini dan merindukan celotehan dan omelan di pagi hari. Hingga tibalah hari ulang tahun mereka, Paman Untung datang dengan membawa berbagai macam hadiah termasuk games kesukaan mereka. Dengan sedikit keberuntungan, Untung memenangkan lotere yang tidak sengaja ia temukan sewaktu berada di taman patung Cornellis Prul. Ternyata kwak, kwik, dan kwek bimbang untuk menerima hadiah itu, mereka merasakan ada sesuatu yang kurang dan terlewat. Mereka memilih pergi ke tempat Paman Donald, walaupun paman Donald hanya mampu membelikannya es krim strawberry. Bagi mereka, apa yang dilakukan Paman Donald adalah sebuah bentuk ketulusan walaupun hanya sebuah es krim, dibandingkan dengan hadiah-hadiah yang diterima dari Paman Untung. Karena bukan isi hadiah yang harus dilihat tapi proses untuk mendapatkannya. Perjuangan Paman Donald, ternyata tidak sia-sia. Dan sungguh beruntung Donald mempunyai ponakan seperti Kwak, Kwik, dan Kwek. * terinspirasi dari para penghuni Kota Bebek

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun