Mohon tunggu...
Listiya Wati
Listiya Wati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya hoby membaca, bacaan yang saya suka tentang artikel pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Literasi dengan Metode MLM

31 Juli 2023   13:58 Diperbarui: 31 Juli 2023   14:02 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

STRATEGI PENGEMBANGAN BUDAYA LITERASI DENGAN METODE MLM UNTUK MENCIPTAKAN GENERASI YANG CERDAS DAN BERPRESTASI

Oleh : Listiyawati, S.Pd

Guru BK SMAN 1 BAE KUDUS

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini sedang menggalakkan budaya literasi. Pemerintah memandang budaya literasi sangat penting dan sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam menambah pengetahuan dan wawasan. Tapi di sisi lain sebagian besar peserta didik memnadang bahwa literasi adalah sesuatu yang membosankan. Apa itu budaya literasi? Dan apa manfaat budaya lierasi bagi peserta didik?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata budaya mengandung arti sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang susah untuk diubah. Sedangkan literasi menurut Wikipedia adalah istilah umum yang merujuk kepada kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Bila kedua kata diatas digabung, maka budaya literasi dapat diartikan sebagai individu yang melakukan kebiasaan sehingga memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya literasi di sekolah adalah masih ada sebagian peserta didik yang belum gemar membaca, apalagi bacaan dengan paragraf yang banyak dan kalimat yang panjang. Inilah yang menjadi tantangan pendidik untuk membangkitkan peserta didik gemar membaca. Media bacaan tidak hanya dari media cetak seperti buku, majalah, brosur dan koran tetapi juga dari media elektronik seperti HP, radio, dan televisi. Dengan banyak membaca  diharapkan peserta didik mempunyai banyak ilmu pengetahuan, wawasan dan informasi dalam segala hal. Dunia seakan di depan mata karena segala informasi di dunia dapat kita peroleh dengan membaca.

Bagaimana menumbuhkan minat baca peserta didik sehingga menjadi pembiasaan dan disenangi peserta didik? Yaitu dengan penerapan MLM (Membaca Lima Belas Menit). Membaca Lima Belas Menit atau bisa disebut MLM ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan minat baca peserta didik. Dengan memanfaatkan HP, sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik dimotivasi untuk membaca media masa atau koran digital melalui HP masing-masing. Media masa yang harus dibaca pada awalnya ditentukan, yaitu media masa nasional seperti Kompas.com., Detik.com., Republika.com. Hanya tiga media masa ini yang di instruksikan.  Mengapa harus koran dan mengapa hanya tiga media masa elektronik saja? Koran memuat banyak informasi yang berguna sebagai pemantik atau stimulus bagi peserta didik yang berkaitan dengan materi atau pelajaran yang dibahas. Hanya koran Nasioanl saja yang dianjurkan, karena menghindari informasi-informasi yang kurang kredibel atau tidak bertanggungjawab atau untuk meminimalisir peserta didik menerima informasi palsu / hoax. Cukup lima belas menit peserta didik membaca koran sesuai dengan minatnya masing-masing. Kemudian setelah membaca, pendidik bertanya tentang apa yang sudah dibaca dan apa isi informasinya. Pertanyaan diajukan secara random kepada 7 -- 10 peserta didik. Peserta didik disuruh bercerita tentang apa yang sudah dibaca selama lima belas menit tadi dan didengarkan oleh seluruh siswa di kelas tersebut. Kebiasaan MLM (Membaca Lima Belas Menit) ini harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus untuk menbangun budaya literasi.

Perlu diketahui oleh pendidik dan peserta didik, bahwa manfaat literasi dapat menambah wawasan, kosa kata, mengoptimalkan kerja otak, memperoleh informasi baru, meningkatkan kemampuan interpersonal, mengembangkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berfikir dan menganalisa. Hal inilah yang bisa membuat peserta didik menjadi cerdas dan pandai. Generasi penerus bangsa diharapkan oleh bangsa dan negara akan terwujud menjadi generasi emas yang menyumbangkan prestasi dan meraih prestasi.

Sudah menjadi tanggung jawab pendidik untuk membuat peserta didiknya menyukai dan melakukan budaya literasi. Pendidik harus selalu bersemangat dalam memotivasi peserta didik untuk membudayakan kegiatan literasi dengan metode MLM (Membaca Lima Belas Menit). Untuk mendukung kegiatan tersebut dapat menjalin kerjasama dengan rekan sejawat, orang tua dan tenaga kependidikan, agar mereka juga ikut membimbing dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan program budaya literasi di sekolah, sehingga peserta didik dapat menjadi generasi yang cerdas dan berprestasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun