Dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada generasi bangsa, siswa-siswi MI Tanhidlul Muta’alamin menggelar sebuah pameran karya seni yang berfokus pada “Pameran Karya Batik”. Pada program ini diselenggarakan oleh salah satu mahasiswi UNNES GIAT 9 yaitu Listianti Azhar Ranu Persada, seorang mahasiswi aktif pada bidang Pendidikan Seni Rupa. Dengan mengangkat ragam batik Indonesia guna untuk memperkenalkan dan mengadakan pelatihan penggambaran batik, selain itu sebagai penanaman rasa cinta terhadap bangsa Indonesia dengan mengimplementasi nilai-nilai pancasila yaitu sila ketiga. Program ini berlangsung pada hari Senin, 15-17 Juli 2024, pada tanggal 15 tahap pertama yang dilakukan ialah sosialisasi dan pengenalan batik, kemudian pada tanggal 16 Juli mengadakan pelatihan menggambar batik dan pada tanggal 17 Juli mengadakan pameran karya batik yang di gelar pada halaman kelas. Kegiatan ini di dukung oleh Kepala Sekolah dan perangkat sekolah MI TANHIDLUL MUTA’ALAMIN.
Proses pertama : Pengenalan Ragam Batik Indonesia
Pada hari Senin, 15 Juli 2024 bertepatan pada awal masuk sekolah MI TANHIDLUL MUTA’ALAMIN. Setelah apel pagi, program dilaksanakan di kelas V Mi TANHIDLUL MUTA’ALAMIN yang dipimpin oleh Listianti Azhar Ranu Persada. Kegiatan ini dimulai dengan penjelasan program yang nantinya akan di realisasikan, kemudian pengenalan ragam batik Indonesia dengan memaparkan macam-macam gambar ragam batik Indonesia serta penjelasan mengenai masing-masing dari batik tersebut. Seperti asal-usul batik, sejarah, dan daerah batik tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi terhadap batik-batik di Indonesia, serta pengimplementasian mengenai nilai-nilai Pnacasila. Seperti yang dikatakan oleh Listianti karya seni tidaklah hanya sebuah gambar, tetapi juga sebagai pengekspresian diri, sarana kritik, pesan yang akan disampaikan dalam kehidupan yang dijalani.
“Dengan pengenalan ragam batik ini dapat menambah wawasansiswa-siswi terhadap keberagaman Indonesia, batik adalah salah satu warisan bangsa yang harus dilestarikan agar tidak di klaim oleh negara-negara lain dan juga bentuk cinta terhadap bangsa Indonesia” jelas Listianti.
Proses Kedua : Pelatihan Menggambar Batik
Pada proses kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Juli 2024 yaitu pelatihan menggambar batik pada sketchbook A4 menggunakan pewarna seperti krayon, pensil warna, maupun spidol. Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan do’a dan salam terlebih dahulu. Kemudian, ketua program yaitu Listianti Azhar Ranu Persada memaparkan 5 gambar ragam batik dan dilanjut dengan mendemostrasikan karya. Sebelum memulai penggambaran, siswa-siswi akan di acak dengan berhitung 1-5 tujuannya agar siswa-siswi dapat menggambar batik yang beragam dan tidak monoton. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kreativitas siswa dalam menggambar, selain itu meningkatkan motorik halus siswa selama menggambar, bagaimana siswa memperhatikan garis dan detail pada setiap gambar yang dipaparkan kemudian di realisasikan ke dalam gambar mereka.
“Setelah demostrasi karya, siswa-siswi mulai menggambar batik sesuai dengan nomor yang di dapat. Saya juga memperhatikan masing-masing siswa dan sedikit membantu dalam proses pelatihan menggambar batik” Ujar Listianti ketua program.
Proses Ketiga : Pemeran Karya Batik
Hari ketiga merupakan hari terakhir program ini dilaksanakan yaitu pada hari Rabu, 17 Juli 2024 sekaligus penutupan Orientasi Sekolah dengan pameran karya batik. Karya-karya siswa-siswi di pameran di koridor sekolah atau di depan halaman kelas, mulai dari kelas 1 sampai 6. Tidak hanya karya yang dipaparkan, ketua program Listianti Azhar Ranu Persada juga membuat sebuah dinding atau mading yang bernama “Pojok Apresiasi” dengan tujuan siswa-siswi dapat menyampaikan pesan dan kesan untuk program ini maupun ungkapan apresiasi untuk pameran.
