Ilmu tentang bunyi juga sering disebut fonem. Fonem merupakan tingakatan terkecil dalam bahasa lisan yang tidak memiliki arti. Sebagai contoh fonem bisa dilihat dari abjad seperti huruf C, T,L, M dan masih banyak lainnya. Nah dari contoh ini dapat dilihat fonem tidak memiliki arti jika hanya berdiri sendiri, ia akan memiliki arti atau makna bila sudah menjadi kata atau kalimat yang utuh.
Kemudian morfologi dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
A. Fonetik
Fonetik merupakan proses dalam menemukan bunyi dan bagaimana menemukan bunyi tersebut, seperti dengan alat ucap manusia. Alat ucap manusia terdiri dari mulut, rongga hidung, faring, laring, gigi, lidah, paru-paru, alveolum, velum,palatum, dan uvula. Semua itu membentuk adanya konsonan dan lain-lain.
B. Fonemik
Fonemik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bunyi, yang mana pengucapannya berbeda sesuai dengan fungsinya.
Contoh fonemik: Papi( sebutan untuk seorang ayah)
Kedua morfologi
Morfologi berasal dari bahasa yunani yaitu morphe berarti bentuk dan logos berarti ilmu, jadi morfologi merupakan cabang dari bahasa yang memjelaskan tentang bentuk dari bahasa itu sendiri.
Morfologi sering juga disebut morfem yang berarti tingkatan bunyi terkecil yang memiliki makna atau disebut imbuhan.
Morfem memiliki bentuk yang terikan dibagi menjadi 3 yaitu prefiks atau awalan juga berarti imbuhan yang berada di awal kata , sunfiks atau akhiran juga berarti imbuhan yang berada di akhir kata dan infiks sisipan juga berarti imbuhan yang berada di tengah kata. Oleh karena itu morfem disebut kata yang tidak asli atau kata yg sudah dimasukkan imbuhan.