Teori Desentralisasi
- Deskripsi: Desentralisasi adalah proses pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah atau sekolah. Teori ini mendukung bahwa pengambilan keputusan yang lebih dekat dengan konteks lokal memungkinkan respons yang lebih relevan terhadap kebutuhan pendidikan.
- Penerapan dalam MBS: MBS memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menentukan kebijakan, program, dan penggunaan sumber daya secara mandiri.
2. Teori Manajemen Partisipatif
- Deskripsi: Manajemen partisipatif melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan. Ini mencakup kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar.
- Penerapan dalam MBS: Melalui partisipasi, sekolah dapat menciptakan transparansi dan akuntabilitas, serta meningkatkan komitmen terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Teori Sistem
- Deskripsi: Teori sistem memandang sekolah sebagai bagian dari sistem yang lebih besar, di mana setiap elemen (guru, siswa, kurikulum, infrastruktur) saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.
- Penerapan dalam MBS: Dalam MBS, pendekatan sistem digunakan untuk memahami bagaimana berbagai komponen sekolah dapat dioptimalkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
4. Teori Pengelolaan Sumber Daya
- Deskripsi: Teori ini menekankan pentingnya alokasi, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya (manusia, finansial, material) secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
- Penerapan dalam MBS: Sekolah diberi kebebasan untuk mengelola anggaran pendidikan, mengatur jadwal, dan merekrut tenaga kerja sesuai kebutuhan.
5. Teori Mutu Pendidikan
- Deskripsi: Teori mutu pendidikan, seperti konsep Total Quality Management (TQM), berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang berkelanjutan.
- Penerapan dalam MBS: MBS mendorong sekolah untuk merancang program-program inovatif yang bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar siswa.
6. Teori Kepemimpinan
- Deskripsi: Kepemimpinan yang efektif, seperti gaya kepemimpinan transformasional, diperlukan untuk memotivasi dan mengarahkan seluruh komponen sekolah menuju tujuan bersama.
- Penerapan dalam MBS: Kepala sekolah menjadi pemimpin strategis yang bertugas mengelola perubahan, memberdayakan guru, dan membangun budaya sekolah yang positif.
7. Landasan Filosofis dan Sosial
- Filosofi Pendidikan: Pendidikan berorientasi pada pengembangan potensi individu sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan.
- Landasan Sosial: MBS bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal dalam mendukung pendidikan sehingga memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat.
Prinsip Utama MBS:
- Otonomi Sekolah: Memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menentukan kebijakan operasional.
- Akuntabilitas: Memastikan setiap keputusan yang diambil berorientasi pada hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Partisipasi: Melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
- Efisiensi dan Efektivitas: Optimalisasi sumber daya untuk mencapai hasil terbaik.
Dengan landasan teori ini, MBS diharapkan mampu mendorong tercapainya pendidikan yang bermutu, relevan, dan merata sesuai kebutuhan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H