Jika mendengar kata keluarga dan gender, apa yang terpikirkan di benak kalian semua? Pasti kita tidak asing dengan dua kata tersebut bukan?
Keluarga tempat mulanya kita dilahirkan dan tinggal, lalu kata “gender” sebenarnya sudah banyak di dengar oleh masyarakat luas. Masih banyak macam pengertian yang muncul di benak para masyarakat. Gender masih dianggap sebagai perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan secara biologis. Namun ternyata faktanya, gender merupakan pemaknaan seorang laki-laki atau perempuan secara sosial, bagaimana peran sosial mereka di bentuk di dalam masyarakat.
Banyak sekali kasus akhir-akhir ini yang mengaitkan antara keluarga dan gender itu sendiri. Seperti bagaimana seorang anak bisa menjadi nakal atau berontak di sekolah. Jika ditelisik lebih dalam, faktor utama penyebab hal tersebut yakni karena keadaan keluarga yang kurang harmonis sehingga anak mencari pelampiasan di luar sebagai salah satu cara menarik perhatian agar diperhatikan.
Kemudian isu kesetaraan gender juga menjadi isu yang masih sering diperbincangkan karena masih banyak fenomena kasus bahwa perempuan dan laki-laki tidak bisa di sama ratakan terkait pekerjaan atau profesi misalnya. Namun kenyataannya, pengertian dari gender sendiri adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan dapat memperoleh kesempatan serta haknya sebagai manusia agar mampu berpartisipasi dalam kegiatan pada lingkungan sosial.
Seperti contohnya, perempuan dan laki-laki bisa memiliki pekerjaan di bidang yang sama. Kemudian contoh seperti, siswi yang bersekolah di SMK dengan spesialisasi otomotif dapat memiliki haknya untuk meraih mimpinya menjadi ahli otomatif handal. Keluarga dapat mendukung akan mimpi anaknya tersebut, terlepas dari adanya perbedaan jenis kelamin dengan teman-temannya yang rata-rata laki-laki.
Dari penjelasan di atas mengenai keluarga dan gender, kita sebagai mahasiswa sosiologi pasti akan bertemu dengan mata kuliah sosiologi keluarga dan gender. Apakah kalian tahu pengertiannya?
Sebagai mata kuliah yang baru di tempuh saat semester 6 ini, pasti kita masih kurang paham apa itu sosiologi keluarga dan gender. Sosiologi keluarga seperti pendapat Soemanto dalam penjelasannya memiliki pengertian bahwa, sosiologi keluarga diartikan sebagai ilmu sosial yang mempelajari tentang terbentuknya hubungan keluarga, pengaruh fenomena sosial dalam hubungan keluarga dan gejala sosial yang mempengaruhi kehidupan keluarga. Keluarga terbentuk dari suatu hubungan yang sah, terdiri dari, ayah, ibu dan anak. Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi seorang anak sebelum dirinya terjun di lingkungan sosial masyarakat.
Sosiologi keluarga merupakan suatu cabang ilmu sosiologi yang memberikan penjelasan mengenai realitas interaksi sosial, pola, bentuk sosialisasi, dan beragam perubahan yang ada di dalam lembaga keluarga. Sosiologi keluarga ini diartikan sebagai bentuk kajian mengenai hubungan-hubungan dalam masyarakat, yang bisa berakibat diintegrasi keluarga atau sebaliknya yakni integrasi keluarga.
Sementara itu, pengertian sosiologi gender sendiri adalah salah satu sub bidang ilmu sosial yang memetakan situasi problematik dan mengkaji realitas isu gender dalam kehidupan sosial dalam masyarakat.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Sosiologi semester 6, baru bertemu dan mengenal apa itu sosiologi keluarga dan gender masih awam akan topik tersebut.
Penjelasan singkat di awal perkuliahan mengenai sosiologi keluarga dan gender sebagai mata kuliah yang akan di pelajari membuat kita tahu bahwa, sosiologi keluarga dan gender sebagai salah satu sub bidang kajian dalam sosiologi sangat penting untuk di pelajari mahasiswa sebagai individu yang tinggal dan hidup dalam lingkungan sosial. Yang mana proses pembelajarannya selalu berkaitan dengan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.