Mohon tunggu...
Bayu Listiaji
Bayu Listiaji Mohon Tunggu... -

mantan jurnalis yang ingin tetap menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Jalanan Menjadi Milik Pak Bupati

3 Desember 2011   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:52 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru sekitar setahun ini, gw tinggal di Ungaran, ibukota Kabupaten Semarang, dan kebetulan tinggalnya cuman selemparan batu dari rumah dinas Bupati Semarang. Enaknya, meski tinggal bukan di ibukota republik ini, tapi apapun lengkap tersedia disini. Mulai dari ATM, minimarket 24 jam, restoran dan berbagai pusat kehidupan kota deh. Jadi gak berasa tinggal di sebuah kabupaten.

Tapi sayangnya, tinggal bertetanggaan dengan rumah dinas Pak Bupati juga ada dukanya. Berbagai acara sering digelar di kediaman beliau, mulai hari ulang tahun Satpol PP, melepas dan menyambut haji, hari korpri dan berbagai hari-hari lainnya sering digelar disitu. Dan setiap kali acara itu digelar, setiap kali itu pula jalan raya di depan rumah dinas Pak Bupati ditutup untuk umum. Hanya orang yang dikehendaki saja yang boleh lewat jalan tersebut, sementara rakyat jelata, mohon maaf, tak bisa lewat. Tak ada petugas yang menuntun pengalihan jalan, kecuali mereka yang bertugas di  jalanan menjelang melewati rumah dinas. Sehingga orang baru macam saya atau pun orang yang hanya sekedar lewat dan bukan penduduk yang hapal jalan tikus pun jadi kebingungan harus lewat mana.

Saya cuma berharap supaya Pak Mundjirin, Bupati Semarang kali ini memikirkan jalan bagi warga dan tamu di Ungaran, bila selama empat tahun masa jabatan yang tersisa masih "terpaksa" menutup jalan. Sempat saya melihat 2 warga yang melewati jalan tikus, di belakang rumah dinas bupati, nyaris adu otot gara-gara berebut jalan yang sangat sempit.

Kalo di Jakarta, bahkan Pak Menteri juga tak bisa menutup jalanan depan rumah dinasnya buat sembarang acara. Belum lagi kelakuan orang yang demen banget pake voojrider, baik itu sipil maupun pejabat pemerintahan, yang pake platnya bukan H 1 sampe 10 doang, bahkan H ratusan aja pake voojrider, termasuk yang plat hitam biasa. Ruar biasa....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun