Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yogyakarta: Dirgahayu Negeri Ayodya

7 Oktober 2014   22:37 Diperbarui: 3 Agustus 2020   11:51 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


"Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu.Masih seperti dulu.Tiap sudut menyapa bersahabat, penuh selaksa makna.Terhanyut aku akan nostalgia." (Pinjam lirik lagu kla-project)

Pernah mendengar sepenggal lirik ini? Siapa  “kotamu” yang dilagukan? Kota yang terkenal mulai dari  budaya, pendidikan, wisata alam hingga  kuliner.Ya, Yogyakarta.

Tak ada yang heran, jika kota Yogjakarta menjadi destinasi kedua setelah Bali. Kota ini memang begitu istimewa, bahkan slogannya pun berbunyi "berhati nyaman" yang merupakan kepanjangan dari Bersih, Sehat, Asri dan Nyaman. Tentu, hal inilah yang bisa menjadi bukti betapa kota ini akan menyuguhkan dan menjanjikan kenyamanan bagi masyarakat setempat begitupun para pendatang. Bagai memiliki daya magnet, orang akan rindu untuk kembali lagi. Kota Yogyakarta adalah kota yang seperti rumah sendiri .

Ketika mendengar kata "Yogyakarta" apa yang terlintas dipikiranmu : Malioboro,pantai, kraton atau gudeg? Ya, dikota ini memang bisa dikatakan surga dunia. Tempat belanja, tempat menikmati senja, tempat mengenal budaya, tempat menimba ilmu hingga manjakan perutmu ada disini. Never Ending Asia. Tapi, apa banyak yang sudah mengetahui sejarah Kota yang diberi gelar "Daerah Istimewa" ini?

Menurut wikipedia asal mula nama Yogyakarta terdiri dari dua kata, yaitu Ayogya atau 'Ayodhya' dan Karta. Ayodhya atau Ayogya   berarti "kedamaian/tanpa perang". Jika dipenggal  A-Yodhya , A artinya tidak dan yodhya/yudha artinya perang. Kata Karta sendiri mempunya  arti "baik". Menurut cerita Ramayana, kerajaan Ayodhya merupakan sebuah negeri yang luas dan subur dimana diperintah oleh Raja yang bijaksana bernama Prabu Dasarata. Seperti halnya kota Yogyakarta- sebuah nama yang menjadi doa dan harapan.

Dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004 pada Bab III pasal 3 dinyatakan bahwa penetapan hari jadi Kota Yogyakarta didasarkan pada peristiwa kepindahan Sri Sultan HamengkuBuwono I beserta keluarganya dari Ambarketawang memasuki Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.  Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota YogyakartaHari jadi Kota Yogyakarta ditetapkan pada hari Kamis Pahing Tanggal 13 Syura Tahun Jimakir/Tahun 1682 Tarikh Jawa dengan candra sengkala Dwi Naga Rasa Tunggal, bertepatan dengan tangga1 7 Oktober 1756 dengan surya sengkala Bremara Astra Singga Buwana. Hari ini  tanggal yang sama ,7 oktober. Apa banyak yang sudah mengetahuinya?

"Dirgahayu Yogyakarta, tetaplah berhati nyaman dan selalu istimewa di hati ibu pertiwi. Seperti dalam Ramayana, Negeri Ayodya yang subur makmur dibawah pimpinan raja yang bijaksana. Rakyat yang selalu tolong-menolong dan patuh pada Undang-Undang negerinya. Rakyat yang mencintai Rajanya.Itulah , persis Yogyakarta.  Tunggu aku kembali melusuri jalan yogya yang selalu romantis. Pusat kebudayaan Jawa yang adiluhung."

MUKTI utowo mati manunggal kawulo gusti.Menyerang tanpa pasukan.Menang tanpa merendahkan.Kesaktian tanpa ajian.Kekayaan tanpa kemewahan.Tenang bagai ombak gemuruh laksana merapi.Tradisi hidup di tengah modernisasi.Rakyatnya njajah deso milang kori.Nyebarake seni lan budhi pekerti.- Jogja Istimewa,Jogja Hiphop Foundation

Oya,bagaimana pelafalan yang benar : Yogyakarta, Yogya, Jogjakarta atau Jogja? Berbeda pelafalan, namun orang tahu daerah mana yang mereka maksudkan adalah sama.

salam,

Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun