Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Selingkuh, Khilaf atau Hobi?

24 Desember 2015   22:48 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:52 2454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan sebuah hubungan cinta kadang tidak selamanya mulus. Ada saja godaan yang hadir disela-selanya. Termasuk yang namanya selingkuh. Bukan hanya yang sedang dalam masa penjajakan seperti saat pacaran, bahkan yang sudah resmi , sudah menikah pun godaan tersebut bisa saja datang. Tidak pandang bulu. Selingkuh bisa terjadi karena  ada kesempatan, niat bisa hadir belakangan. Awalnya menanggap teman, lama-lama jadi nyaman terus pacaran. Tidak ingat,padahal sudah punya hubungan. 

Selingkuh di Masa Pacaran, Awas Jadi Kebiasaan

Ada saat dimana hubungan kadang membosankan dan pasanganmu terasa makin menyebalkan. Ya, tidak selamanya semua bisa menyenangkan seperti apa yang diharapkan. Sayang, terkadang jalan pintas yang diambil justru bukan memperbaiki dan saling mengoreksi kesalahan yang terjadi dalam hubungan tetapi malah sebaliknya, menyakiti salah satu pasangannya. Selingkuh.

Selingkuh jadi pelarian. Menjalin hubungan baru diatas hubungan yang sudah terlebih dulu ada dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. Alasan yang makin menguatkan lagi karena tidak ada ikatan resmi dalam masa yang bernama pacaran. Padahal hal ini tidaklah sepenuhnya bisa dibenarkan. Takutnya malah jadi kebiasaan.

Tahu Dia Selingkuh Adalah Cara Tuhan Menyayangimu

Dalam perselingkuhan ada pihak yang berselingkuh dan diselingkuhi. Diantara kedua pihak ini, yang diselingkuhi adalah pihak yang akan merasakan kesedihan yang mendalam. Jelas, siapa sih yang tidak kecewa pasangannya sendiri berselingkuh diam-diam dibelakang?

Sekadar mendapat kabar angin, bahwa pasangan berselingkuh saja sudah membuat perasaan tidak menentu, gelisah. Apalagi mengetahui keadaan yang sebenarnya dan mendapatkan bukti bahwa pasangan –yang selama ini kita percayai- ternyata benar-benar selingkuh, galau akut menyerang. Ya, menerima kenyataan diselingkuhi itu tidak semudah apa yang dibayangkan orang- yang tidak pernah merasakannya.

Tetapi tidakkah ingat bahwa selalu ada hikmah dibalik sebuah musibah, diselingkuhi,misal? Jujur, saya bisa mengatakan seperti ini karena saya pernah berada di posisi itu. Tidak usah kaget begitu. Karena selingkuh tidak pernah memilih pada siapa dia akan datang dan menggoda. Termasuk hubungan yang pernah saya jalani dengan seseorang di masa lalu. 

Saya pernah menangis sejadi-jadinya. Pernah merasa dunia ini tidak adil. Makin mengingat, makin sakit. Berulang-ulang. #curhatdikit

Dan waktu memang sebaik-baiknya penyembuh luka. Meski tidak bisa menghapus luka itu secara sempurna, tapi saya makin baik. Mencoba jadi bijaksana. Bahwa kejadian perselingkuhan bisa jadi alarm yang diberikan Tuhan untuk segera menghentikan hubungan yang tidak sehat lagi. Seperti rambut yang bercabang,  tak sehat dan harus dipotong. Begitulah juga nasib hubungan yang mulai bercabang. Segera putus dan tinggalkan.

Barangkali jika perselingkuhan itu tidak pernah terungkap. Hubungan saya hanyalah hubungan diatas status. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun