Hello July! Masuk bulan ke-7 mungkin tidak banyak orang tahu bahwa tepat diawal bulan kedatangannya jadi salah satu momen penting.
Bukan hanya untuk Indonesia semata, bahkan berkelas dunia. Tepatnya ditanggal satu Juli, seluruh dunia menyambut hari yang disebut sebagai "Hari Buah Sedunia". Sudah tahu apa malahan baru tahu?
Pada tulisan kali ini, saya tidak akan membahas banyak soal sejarah mengapa hari tersebut disebut sebagai Hari Buah Sedunia. Bukan karena tanggal satu juli sudah lewat, namun karena ditulisan sebelumnya yang berjudul "Hari Buah Sedunia, Kenyataan dan Tantangan Indonesia" saya sudah pernah membahasnya meski secara singkat.
Tulisan ini masih soal buah, namun bukan juga mengenai manfaatnya sebagai sumber serat dan sumber mikronutrient (vitamin dan mineral) yang baik untuk tubuhmu. Soal fakta buah yang lain, yang mungkin belum tentu kamu tahu agar jadi benar-benar tahu.
Mari Dimulai dengan Perdebatan Soal Tomat, Buah atau Sayur?
Belum lama ini medsos cukup ramai soal yang satu ini, Tomat. Ya, tomat jadi perdebatan karena adanya perbedaan antara pakar kuliner dan ilmuwan.
Para ilmuwan mendefinisikan buah sebagai bagian tanaman yang berkembang dari bunga dan memiliki biji. Sehingga tomat dikatakan sebagai buah. Sedangkan pakar kuliner mengatakan sebagai sayur karena lebih condong ke rasa gurih ketimbang rasa manisnya. (berita selengkapanya di sini)
Terus tomat itu jadinya buah apa sayur?
Perbedaan pengkatgorian tomat ini sebenarnya bukanlah suatu yang baru. Sudah lama telah dibahas dan telah menghasilkan keputusan bagi si tomat. Nggak main-main lho, tomat ini dibahas sampai pada meja peradilan tertinggi, Mahkamah Agung.
Sejarahnya terjadi di tahun 1800-an, dimana sewaktu itu tepatnya di pelabuhan New York sana memberlakukan pajak yang diperuntukan bagi sayur namun tidak pajak bagi buah.
Singkat cerita, dulu ada seorang importir yang ingin memotong biaya dengan datang ke pengadilan dan mengatakan tomatnya sebagai buah. Namun keputusan menghasilkan bahwa tomat bukanlah buah tetapi sayur.