Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Masih Suka Pulang ke Rumahku

14 Agustus 2016   22:49 Diperbarui: 14 Agustus 2016   23:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Thehoopla.com.au

Dia masih tetap sama. Masih ingat jalan pulang ke rumahku. Masih sering membangunkanku tengah malam untuk dibukakan pintu. Tidak perduli padahal lampu rumahku sudah padam.

Untung, tetangga tak perduli tingkahnya. Ah,iya. Aku tak punya tetangga. Dia bebas melakukan apa saja karena satu satunya. Mungkin itu yang juga membuatnya lalu kesini.Tak ada yang akan mengusirnya termasuk aku, yang sudah tertidur dan akan tetap terbangun untuk silakan masuk.

Dia masih sama ketika datang. Masih pintar membuat aku lupa bagaimana cara melanjutkan mimpi tadi. Dia pandai bercerita gara-garanya. Oh bukan itu, mungkin karena aku yang terlanjur cinta. Jangan bilang padanya. Ini rahasia kita.

Dia masih sama, setidaknya sampai sebelum empat malam berlalu sampai sekarang. Aku sadar sesuatu. Dia memang masih sama, seperti yang ku kenal pertama, dengan tapi. Tapi tiba-tiba saja dia selalu kehilangan selera untuk bercerita. Menatapku pun tak sudi dan malah menyuruhku tidur kembali.

Rindu, apa kamu baik-baik saja?
Bagaimana aku bisa lanjutkan tidurku , jika kamu ada dipikirku malam ini. Atau selanjutnya,lebih baik aku tak bukakan untukmu lagi saja daripada hanya diammu yang kudapati.

***

Diam-diam rindu tertawa sendirian.

"Dasar Bodooh.. aku ini rindu, yang lebih suka mendiamkanmu ketika kamu pikirkan, yang meski tak dibukakan pintu olehmu bisa menyelinap dari arah mana saja."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun