[caption caption="Dokter Posma I Facebook "][/caption]Kejadian-kejadian dalam menangani pasien, banyak menginspirasi tulisannya. Pekerjaannya sebagai dokter spesialis juga makin membuat pembaca percaya. Ditambah dengan gaya tulisan yang mudah dipahami dan telah banyak melahirkan Headline. Sosok yang satu ini pasti sudah sangat familiar,bukan?
Satu diantara dokter spesialis yang menulis di kompasiana dan cukup produktif adalah Dokter Posma Budianto Siahaan --selanjutnya akan saya panggil dengan dokter Posma--.
Seproduktif apa sih emangnya?
Terhitung sejak 23 Oktober 2010, beliau terdaftar di kompasiana. Setelah hampir enam tahun melakukan aktifitas menulis disini, sudah 1803 artikel beliau tulis dengan diantaranya 1029 menjadi pilihan dan 188 menjadi headline (data tanggal 15 oktober 2016). Dari tingkat keterbacaanya pun sudah mencapai 2,7 juta lebih!
Awal Perkenalan Saya dengan Dokter Posma
Saya tidak ingat pasti, pada tanggal berapa saya pertama kali mencoba berinteraksi dengan beliau. Namun yang jelas pasti, beliau adalah "saingan" saya di kanal kesehatan. Tolong jangan dibandingkan ilmunya, karena beliau dokter spesialis dan saya hanya fresh graduate yang masih anget-angetnya. Namanya juga proses belajar, daripada tidak sama sekali Hihi.
Setiap tulisan beliau tayang, saya selalu sempatkan untuk mampir dan meninggalkan jejak--kalau sedang kebetulan muncul ya--. Karena Bagi saya pribadi, tiap kali membaca tulisan beliau seperti saya sedang diberikan contoh studi kasus yang nyata, yang kemudian saya coba pahami dan jadi merasa 'oh..jadi gitu..'. Sebaliknya, ketika saya melihat dokter Posma meinggalkan jejak di tulisan kesehatan saya, saya jadi was-was. Jangan-jangan ada yang salah, dan berharap diampuni eh dikoreksi.
Ternyata interaksi di kompasiana saja tak cukup...
Di malam hari menjelang kompasianival. Saya cukup terkejut melihat dan membaca tulisan dokter Posma tentang "Manusia-manusia yang Paling Ingin Saya Jumpai di Kompasianival 2016", dimana saya ditulis pada urutan pertama. Duh dok..aku mah apa atuh..
Dan semua benar terjadi. Di kompasianival-lah saya bisa bertemu beliau. Untung sebelumnya saya sudah tinggalkan pesan, "Dok..jangan kaget..aku masih terlalu imut, beneran deh..". Jadilah,Gak terlalu kagetkan,Dok?
Kemudian, percakapan-percakapan pun hadir meski tak banyak.
Mengenal Dokter Posma Lebih Dekat
Pria yang genap berusia 44 tahun pada bulan Juli lalu ini ternyata tak pernah pergi jauh dari kota kelahirannya, yang terkenal dengan empek-empeknya itu.
Sejak menempuh pendidikan sekolah dasar sampai meraih gelar dokter spesialis dan sekarang telah bekerja di sebuah Rumah Sakit, beliau tetap setia pada Palembang. Meski banyak juga beberapa teman yang move on ke kota besar yang berada di Jawa, beliau punya pendirian dan alasan sendiri. Cinta,katanya.
"Dok, istrinya juga dokter yah ?", pertanyaan yang sudah saya duga jawabannya.
"Iya, dokter gigi.."
Dan benar apa yang saya duga.Beliau dan istri sama-sama berprofesi sebagai dokter. Dan sampai saat ini sudah dikaruniai tiga orang anak, laki-laki semua.