Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Martha Ardiaria; Bukan Sekadar Tentang Dokter, Dosen dan Penari Jawa

8 Mei 2015   00:35 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:31 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wanita Indonesia, bukan cuma modal cantik fisik-pintarpun tak cukup-menjadi diri sendiri dan berguna adalah hal yang luar biasa.  Jangan lupa punya cita-cita dan cinta untuk Indonesia."-listhia

Berbicara soal sosok inspiratif, tidak perlu jauh-jauh untuk mencarinya. Karena sosok itu sebenarnya ada didekat atau bahkan telah menyatu menjadi bagian pengisi cerita hidup kita. Begitulah sekiranya yang saya rasakan. 

Ya, banyak orang-orang disekeliling saya yang dapat menginspirasi saya dalam menjalani kehidupan atau bukan untuk saya sendiri melainkan untuk semua orang yang bahkan belum pernah bertemu dengannya.Satu dari banyak sosok inspiratif yang berada disekitar saya adalah yang akan saya ceritakan melalui tulisan ini. Karena apa yang terjadi dalam hidup saya seolah ingin dijadikan cerita.

***

Martha Ardiaria, nama lengkap wanita kelahiran tujuh  maret ini yang akan saya ceritakan kehidupan singkatnya. Alasanya karena tidak hanya cantik serta pandai , sebagai seorang dokter dan dosen beliau pun memiliki jiwa seni yang tinggi dan sungguh meng-indonesia. Ditengah arus globalisasi yang begitu deras dan budaya luar yang mulai masuk tidak terkendalikan, beliau masih mencintai kebudayaan indonesia secara nyata, penari  tradisional sekaligus pemain wayang orang.

Beliau adalah salah satu dosen pengaja saya di Universitas Diponegoro Semarang. Sosok yang juga  mengajarkan arti perjuangan dalam  mencapai apa yang diinginkan, bagaimana cara mencintai apa yang memang pantas untuk dicintai. Salah satu cerminan wanita indonesia yang dapat dijadikan panutan dan dapat menjadi inspirasi untuk wanita lainnya atau bahkan pada gender yang berbeda.

Sekolah yang Pernah Diharumkan dengan Prestasinya

Masa-masa sekolah dasar beliau habiskan di  Kanisius Ungaran , kemudian setelah lulus beliau melanjutkan studi ke SMP Negeri 3 Semarang. Selama di SMP beliau telah memperlihatkan prestasinya, terbukti beliau sempat mendapatkan juara 2 Siswa Teladan Se-Jawa Tengah pada tahun 1995. Tak berhenti disitu saja, saat menjalani masa SMA di SMA Negeri 3 Semarang  beliau pun tetap menjaga prestasi yang pernah diterima sebelumnya, bahkan lebih dari yang diterima terdahulu. Pada tahun 1998, beliau mendapatkan  juara satu siswa teladan tingkat nasional.

Saat sekolah beliau termasuk siswa yang aktif dan  sempat mengikuti beberapa perlombaan seperi baris-berbaris, pramuka dan beberapa olimpiade. Tidak heran jika beliau mendapatkan “tiket” melanjutkan studi jurusan kedokteran di kawasan Depok dengan mudah.

Berkat Modal yang Tak Ternilai

Dibalik seorang anak yang sukses ada orang tua luar biasa. Seperti juga anggapan yang sering mengatakan bahwa buah memang tak jauh dari pohonnya .

Orang tua adalah harta yang paling berharga di dunia dan tak pernah ternilai dengan nominal.  Orang tua yang tak pernah memaksa dan selalu membebaskan beliau untuk menjadi apapun yang ia suka.

Meskipun sang Ayah telah tiada, sosok Ibu yang bernama Gayatri telah berhasil menjadi panutan yang luar biasa dalam hidupnya. Karena bagi beliau , Ibu selalu memberikan sesuatu dengan maksimal meski dalam keterbatasan dan  memberi arah serta petunjuk  tentang kehidupan yang dijalani harus seperti apa. Dalam keseharian, beliau dan sang ibu adalah pasangan yang selalu terlihat kompak.

Perjuang Mendapatkan Jas Putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun