Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kuliah Kerja Nyata; Tiga Puluh Lima Hari yang Tak Terulang

2 Maret 2016   21:42 Diperbarui: 2 Maret 2016   21:53 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="KKN Tim 1 Undip bersama Kepala Desa dan Perangkat Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan , Kabupaten Semarang"][/caption]

Dalam perjalanan menjadi mahasiswa, ada sebuah momen yang akan ditemui dan membuat cerita yang berbeda dan tak terlupa. Adalah Kuliah Kerja Nyata atau disingkat KKN di masa-masa berstatus mahasiswa yang “tak imut” lagi jika ditanya semester berapa. Ritual yang   dihadapi oleh mereka (red.mahasiswa) yang telah mengambil semua tatap muka di bangku kuliah sehingga telah dianggap mampu mengimplementasikan di kehidupan nyata. Kuliah yang tak seperti  biasa, bekerja sebagai  pengabdian secara nyata.

Dibalik Kami Sebagai Tim

Sebelum disebut sebagai Tim, kami (red.mahasiswa) adalah masing-masing individu yang berbeda dan unik. Tak kenal satu sama lain bahkan baru kali pertama bertemu saat pembekalan yang masih canggung . Disatukan oleh sistem dan sempat mengalami perubahan personil sebelum akhirnya benar-benar utuh sebagai Tim, dalam kurun yang cukup singkat kami mulai memahami masing-masing. Latarbelakang fakultas yang berbeda bukan halangan justru bahan pembicaraan yang tak habis dibahas kemudian.

Belajar di Tengah Masyarakat

Karena belajar itu tak hanya sebatas ruang , duduk berjajar di depan proyektor pun dengan kasus-kasus yang didapatkan dari buku penunjang. KKN memberikan ruang yang tak terbatas bernama laboratorium sosial berisi masyarakat.

Dimulai dengan survey lapangan, mengidentifikasi masalah yang ada dan merencanakan program untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat menjadi tahapan penting sebelum KKN dilaksanakan. Laporan Rencana Kegiatan yang sempat dipresentasikan di hadapan dosen lapangan menjadi bukti bahwa kami siap diturunkan.

Masalah-masalah yang kemudian melahirkan program yang menjadi tanggung jawab masing-masing mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuannya. Belum lagi adanya program multidispliner, yang melibatkan mahasiswa lintas fakultas untuk bisa bekerja sama dalam merencanakan program yang komprehensif.

Mendatangi sekolah-sekolah untuk berbagi ilmu , berdiskusi dan menambah informasi bersama kader posyandu, meningkatkan ketrampilan warga dalam mengolah makanan berbasis pangan lokal dan berbagai cara pengolahan barang tak guna, membantu pendampingan infrastuktur desa, pendataan usaha kecil dan peningkatan kemampuan pemilik usaha yang tersebar di pelosok desa adalah contoh sebagian kecil yang bisa kami lakukan. 

Kenangan yang Dibawa Pulang

Tiga puluh lima hari tinggal bersama dalam satu atap, makan dengan lauk yang serupa, saling bekerjasama untuk menyukseskan program yang tlah direncanakan ternyata ikut membuat ikatan emosional kami sebagai tim terbentuk. Rasa kebersamaan yang kemudian menjadi rindu yang dibawa pulang ketika KKN usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun