[caption caption="www.brucesallan.com"][/caption]
"Mohon komentari tulisan saya ,untuk tugas kuliah"
Begitulah kira-kira inti dari sebuah pesan yang masuk, tidak sekali dua kali. Atau memang langsung intinya, sudah sangat singkat. Tanpa banyak basa-basi, mending sih kalau sudah kenal siapa orangnya. Nah ini, boro-boro.
Please, jangan todong saya pertanyaan macam itu lagi. Kecuali..
Pelit yah mbaknya?
Eh sebenarnya bukan pelit lho, tapi saya tipe pemilih.
Buat saya, menulis apalagi sampai ada adegan meminta komentar segala, itu juga ada etikanya. Bukan ujug-ujug,mak benduduk.
Begini deh biar ada bahan imajinasi. Suatu hari rumahmu dikunjungi seseorang. Ndilalah, kamu memang tidak tahu siapa itu, tetangga bukan, teman kok ragu apalagi pacar kan gak punya. Kemudian orang tersebut masuk tanpa ijin. Trus kamu malah ditodong, "minta minum dong, haus" , minta minum aja deh yang pasti ada.
Halo,kamu siapa? Aku siapa? Eh,kok saya jadi amnesia gini sih. Hihi.
Mirip-mirip gitu deh kalau kamu melakukan adegan minta komentar tiba-tiba. Apa ya kamu yakin langsung bisa dapat "minum" kalau begitu caranya? Adanya kamu diusir kali. Ngageti juga.
Nah, bagaimana cara agar mendapat "segelas minuman untuk hausmu" itu sih? Dengan cara yang baik dong.
Pertama, ketok pintunya, kenalkan dulu siapa kamu. Tak kenal, maka kenalan. Karena sayang gak bisa dipaksakan meski sudah kenal. Kamu harus paham #ngerti bagian ini?