Belum banyak yang mengetahui bahwa di setiap awal bulan Juli terdapat sebuah peringatan setingkat dunia, atau sudah tahukah Anda?
Seperti yang dilansir dari laman internationalfruitday.jimdo.com, Sejak 2007 lalu bertempat di negara Jerman –tepatnya di Mauerpark Berlin- telah ditetapkan sebuah keputusan bahwa setiap 1 Juli akan diperingati sebagai Hari Buah Sedunia dengan mengusung slogan dan memilih “Fruit of The Year” yang berbeda setiap tahunnya. Peringatan ini memiliki subjek dasar sosial, yaitu berbagi makanan.
Memasuki tahun kedelapan, Hari Buah Internasional tahun ini mengusung slogan “Our World, Our Fruit, Our Future” dan menjadikan buah Blueberi sebagai “Fruit of The Year”. Seperti diketahui buah blueberi memang baik untuk mendukung pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh dan dapat menurunkan berat badan. Buah sebelumnya yang pernah terpilih sebagai “Fruit of The Year” adalah strawberi, buah frambos (raspberry), apel, nanas, mangga,ceri, buah ara dan pear.
Kenyataan Konsumsi Buah di Indonesia
Banyak manfaat yang akan kita dapat saat mengonsumsi buah-buahan seperti mencegah penyakit kardiovaskular dan penyakit kanker tertentu. Menurut WHO –organisasi kesehatan dunia- ada sekitar 1,7 juta kematian di seluruh dunia disebabkan rendahnya konsumsi buah dan sayuran. Selain karena asupan yang tidak cukup, kematian terjadi akibat dari kanker pencernaan; penyakit jantung dan stroke. Laporan dari WHO/FAO tentang rekomendasi asupan buah dan sayuran adalah minimal 400 gram/hari (tidak termasuk kentang dan umbi bertepung lainnya).
Menurut Riskesdas 2013, peduduk yang dikategorikan ‘cukup’ mengonsumsi sayur dan/ buah adalah minimal 5 porsi per hari selama 7 hari dalam seminggu. Setelah dilakukan analisis, diketahui terdapat kecederungan proporsi penduduk umur lebih dari 10 tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah. Secara nasional tidak terjadi perubahan yang berarti di antara data 2007 dan 2013, hanya perubahan paling menonjol di Gorontalo dengan proporsi kurang makan sayur dan buah makin meningkat, dari 83, 5 persen menjadi 92,5 persen.
Tantangan untuk Indonesia, atau Kita?
Buah naga dari Vietnam, jeruk dari Australia, durian dari Thailand, pir dari China, anggur dari Amerika. Indonesia jadi pembelinya.
Sebagai negara agraris yang kaya akan flora (tumbuh-tumbuhan) dan fauna (hewan), seharusnya Indonesia mampu menghasilkan buah-buahan yang cukup bagi kebutuhan masyarakatnya. Impor buah dan sayur sebaiknya bisa ditekan dengan produksi yang ada dalam negeri. Namun seperti pendapat ketua Harian Dewan Hortikultura Nasional--Benny Kusbini-- pada okezone.com, regulasi impor buah dan sayur di Indonesia masih terbilang longgar sehingga dapat mudahnya buah dan sayur dari luar masuk ke Indonesia.
Memang sampai saat ini sepertinya kita masih kalah dalam persaingan bahkan dengan negara tetangga. Seperti berita yang saya baca dalam laman detik.com, jambu lokal Indonesia hanya dihargai 5000 rupiah/kg, sedangkan jambu Thailand bisa dihargai sampai sepuluh kali lipatnya. Hal ini dikarenakan pengemasan buah jambu Indonesia yang masih di bawah standar.
Sudah saatnya Indonesia sebagai negara beriklim tropis dan segala potensi yang ada untuk menghasilkan buah-buahan kualitas terbaik sehingga mampu mengedepankan buah-buahan lokal dan segera menuju swasembada buah nasional. Syukur-syukur diekspor sampai penjuru dunia.
Selamat Hari Buah Sedunia, Silakan masukan daftar buah ke dalam menu Anda setiap hari!