Kamu ,yang makin hari makin tidak merasa.
“Kemana,hal-hal yang dulu, yang kau lakukan demi mendapat perhatianku? Aku rindu,sungguh”
Seperti hari ini , kemarin dan sebelumnya, kamu masih mengganggap keadaan biasa-biasa, tak ada apa-apa.Padahal ada yang hilang pada dirimu dan sayangnya hanya aku yang sadar .
Sial.
***
Kutemukan seikat bunga mawar dimeja. Bukan hanya satu, beberapa. Di letakkan begitu saja, dan kamu pulang tanpa pamitan.
“Kamu pikir, bunga ini yang ku nantikan setiap hari?”
Kesal.
Aku petik kelopak bunga itu,satu-satu. Pengganti air mataku.
Sampai bunga pemberianmu tidak ada rupanya lagi. Berserakan dimana-mana. Bertebaran ditiup angin dari jendela yang sengaja ku buka. Kemana-mana. Seperti kamu dalam pikirku. Tak jelas arahnya.
Begitulah nasib bungamu setiap datang di rumahku.