Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

#BicaraPapua; Mengenal Lebih Dekat Papua dari Yogyakarta

4 Juni 2016   11:56 Diperbarui: 24 November 2016   21:01 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hitam kulit,keriting rambut . Tidak hanya satu, namun tak terhitung. Berjalan kesana-kemari , sedang lainnya mulai mengisi bangku-bangku yang ada. Beberapa terlihat mengenakan pakaian khas , rok rumbai ikat kepala dan riasan putih dimuka. Apa saya sedang berada di Papua?

Sebuah kesempatan menarik dapat mendatangii acara “Meneropong Papua Dari Kacamata Budaya” Jumat (03/06) kemarin.  Acara yang berlangsung sejak Kamis (02/06) dan bertempat di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjo Soemantri UGM ini terlaksana berkat inisiatif Kempgama (Keluarga Mahasiswa Papua Gajah Mada) yang dibantu  oleh PT Freeport Indonesia. Memang saya tidak menghadiri di dua hari itu, hanya di hari terakhir saja.

Disambut Honai

dari Mbak Riana Dewie ; Bunda Selsa dan Mbak Riana berpose didepan Honai
dari Mbak Riana Dewie ; Bunda Selsa dan Mbak Riana berpose didepan Honai
Sebelum memasuki gedung. Pengunjung akan disambut dengan berbagai properti khas Papua. Berbagai properti yang ada  bisa dipakai pengunjung yang datang dengan cuma-cuma sambil bergaya. Ada rok rumbai yang terbuat dari rajutan daun dan juga hiasan kepala yang menawan. Semua bisa dipakai pria atau wanita, karena secara umum model baju yang dikenakan hampir sama.

Tidak hanya baju, bahkan pengunjung juga bisa mengabadikan momen di depan rumah kebanggaan orang Papua. Rumah adat dengan gaya arsitektur atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau gulma. Honai. Ya, di acara #BicaraPapua ini pengunjung akan dihadirkan hal-hal yang berbau Papua.

Kesederhanaan tarian Papua

Sekitar pukul 13.30 WIB, acara dimulai dengan dibuka dengan Tarian Sambutan Khas Suku Kamoro-salah satu suku di Kabupaten Mimika yang memang terkenal dengan kebudayaannya--. Di  tanah Papua sendiri, tarian sambutan memang sudah menjadi tradisi. Uniknya, tarian-tarian Papua memiliki ke khasan dari gerakannya cenderung repetitif , membentuk formasi melingkar/berbanjar dan juga loncatan kaki, gerakan tangan yang melenggang dan mengayun. Sederhana namun masih terkesan atraktif.

Tokoh-tokoh Inspiratif Asal Papua

dari twitter @IDFreeport : (Dari kanan ke kiri) Kerry Yarangga (PTFI), Herman Kiripi (Seniman Kamoro) dan Jecko Siompo (Koreografer asal Papua)
dari twitter @IDFreeport : (Dari kanan ke kiri) Kerry Yarangga (PTFI), Herman Kiripi (Seniman Kamoro) dan Jecko Siompo (Koreografer asal Papua)
Setelah tari penyambutan, serangkaian acara di hari terakhir #BicaraPapua yang diagendakan salah satunya adalah menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif muda asal Papua. Dari mulai pengukir , berbicara kesehatan dan juga tentang koreografer yang mendunia.

Herman Kiripi, Pengukir Kayu yang Berpikir Maju dan Cerita Mbak Luluk Intarti

Mengenakan pakaian khas papua dan riasan muka. Herman dipanggil maju ke atas panggung bersama Mbak Luluk Intarti. Herman merupakan salah satu pengukir kayu asal Papua yang sampai ini masih melestarikan tradisi dengan mengukir kayu. Dalam penuturannya. Herman juga bisa berkeliling Indonesia berkat hasil ukirannya. Saat ditanya apa impiannya, dia mengatakan ingin membangun museum agar bisa menyimpan barang-barang khas Suku Kamoro .  Motivasi yang ia berikan , “kalau ada keinginan orang pasti akan maju.Seperti saya”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun