Anak-anak merupakan investasi masa depan bagi sebuah negara. Sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya, tentu perlu adanya calon yang berkualitas. Disini peran seorang Ibu adalah kunci penting dari lahirnya anak-anak yang sehat. Karena status gizi ibu yang baik, akan menciptakan anak-anak yang baik dan sehat pula.
Adalah The Barker Theory atau lebih dikenal sebagai Fetal Origins Hypothesis menyatakan bahwa kurang gizi / malnutrisi yang terjadi saat berada dijanin dapat berakibat rentannya balita terhadap penyakit degenratif saat dewasa nanti. Seribu hari pertama kehidupan memegang peran penting kualitas hidup seseorang di masa depan. Jadi, apa yang dialami janin dikandungan akan berdampak pula pada kehidupan saat dewasa nanti. Inilah yang menyebabkan pentingnya peran ibu .
Mungkin tidak banyak yang tahu, sebenarnya tanggal 8 April oleh Kementerian Kesehatan diperingati sebagai Hari Anak-anak Balita. Pertanyaannya, apakah Indonesia sebagai negara yang penduduknya masuk ke dalam 5 besar terbanyak di Dunia sudah memiliki calon-calon generasi muda yang berkualitas?
Dalam Riskesdas 2013 telah dihasilkan peta masalah kesehatan dari bayi lahir sampai dewasa. Menurut data dan fakta dilapangan, inilah kabar dari anak balita Indonesia yaitu :
Gizi Kurang
Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U <-2SD) memberikan gambaran fluktuatif dari tahun 2007 sebesar 18,4 persen menurun menjadi 17,9 persen di 2010 dan kemudian meningkat kembali di tahun 2013 sebesar 19,6 persen. Dua provinsi yang prevalensinya sangat tinggi (>30%) adalah NTT diikuti Papua Barat, dan dua provinsi yang prevalensi ,15 persen adalah Bali dan DKI Jakarta.
Stunting/Pendek
Masalah stunting/pendek pada balita di Indonesia masih cukup serius, angka nasionalnya adalah 37,2 persen. Prevalensi terendah di Kep. Riau , DIY , DKI Jakarta dan Kalimantan tmur (<30%) sampai yang tertinggi (50%) di NTT.
Belum Meratanya Pemantauan Pertumbuhan Balita
Tidak berubahnya prevalensi dapat terjadi karena belum meratanya pemantauan pertumbuhan dan terlihat kecenderungan proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam bulan terakhir meningkat 8,8 persen selama 6 tahun.
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)