Daging merah mana yang kamu pilih?
Hewan kurban menjadi ciri khas dalam iduladha. Meski tidak diwajibkan, orang-orang yang mampu berbondong-bondong menjalankannya. Bukan hanya membuat orang yang berkurban bahagia, pun yang menerimanya sama-sama merasakan. Iduladha menjadi momen saling berbagi yang dinanti khusunya umat Islam di penjuru dunia.
Jika di Arab menyembelih unta untuk dijadikan kurban, di Indonesia tak harus sama. Hewan kurban yang biasanya disembelih adalah hewan ternak berkaki empat yang mudah ditemui seperti kambing dan sapi. Tidak sembarangan, hewan yang dikurbankan memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti harus sehat dan cukup umur. Begitulah Islam sedetail itu mengaturnya.
Daging Merah dari Sisi Gizi
Tinggi Protein
Mari menilik sama-sama dari sudut pandang gizinya. Bahwa iduladha adalah momen perbaikan gizi, saya sepakat. Sebab daging merah seperti daging sapi dan kambing adalah sumber protein hewani yang baik. Tidak hanya protein, vitamin dan mineral juga ada.
Menilik tema Hari Gizi Nasional 2023, jika masih ingat atau saya ingatkan, bahwa tema yang diangkat adalah "Protein Hewani Cegah Stunting" di mana sumber protein hewani yang dimaksud juga berupa daging merah seperti sapi dan kambing. Konsumsi jenis makanan ini ternyata bisa untuk mencegah stunting/perawakan pendek yang saat ini masih menjadi momok di Indonesia. Targetnya 14% di tahun depan, lho.
Dalam 100 gram, protein pada daging sapi sebesar 17,5 gram dan protein pada daging kambing sebesar 16,6 gram. Kandungan daging sapi lebih tinggi 0,9 gram dibandingkan daging kambing.
Kaya Zat Besi
Selain stunting, masalah gizi yang juga bisa diatasi dengan daging merah adalah anemia. Kandungan zat besi pada sumber hewani seperti sapi dan kambing cukup tinggi dan berjenis "heme" yang lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan zat besi dari sumber nabati.