Jika saat ini kamu masih bisa berbuka bersama dengan keluargamu, maka bersyukurlah.
Tidak semua yang biasa terjadi akan selalu menjadi biasa. Kelak yang biasa akan menjadi tidak biasa ketika tidak lagi terjadi. Seperti saat bulan Ramadan, buka puasa di bulan Ramadan yang dianggap biasa menjadi tidak biasa bagi beberapa orang. Menjadi spesial bagi yang merindukan, yang jauh dari pandangan.
Sendiri dan Perasaan yang Tidak Normal
Buka puasa sendiri sering menimbulkan perasaan yang tidak normal.
Memang ini bukanlah kali pertama saya menjadi jauh dan harus berbuka puasa sendirian. Namun, rasanya masih saja membuat canggung. Membuat sedih, dan hanya diri sendiri yang menguatkan dirinya sendiri.
Apalagi jika cuaca di luar sedang mendung lalu hujan deras bersamaan suara petir, menjadi jauh sungguh mengukuhkan bahwa saya memang sendiri, di sini.
Memang benar, "merantaulah kamu agar kamu tahu bagaimana rasanya rindu...dan kesepian." Itu yang disembunyikan dari lanjutan kata bijak yang harusnya saya pahami dari awal.
Berbukalah dengan Keluarga
Bulan Ramadan sudah dilewati setengah jalan. Waktu Indonesia bagian menghitung mundur untuk pulang mulai nyaring di pikiran. Karena sebaik-baiknya tempat adalah tempat yang ditinggali orang-orang tercinta. Cuma ini bukan sebatas soal tempatnya, melainkan siapa yang ada di sana.
Mungkin diantara kamu, berbuka bersama keluarga terlalu mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, diantara kamu yang lain, ada yang harus menunggu waktu yang tepat untuk bisa mewujudkan. Seperti saya dan yang jauh dari keluarga.