Ikutan menonton, maksudnya.
Hari ini tepat dua minggu sudah penayangan film yang sempat tertunda dua tahun akibat covid. Ya, film yang ceritanya lebih dulu viral dibicarakan melalui media sosial twitter itu kini sudah benar-benar bisa dinikmati dalam bentul audio visual. Film dengan judul "KKN di Desa Penari." Apakah kamu juga menyimak ceritanya di tahun 2019 silam?
Saya baru bisa menuliskan ini karena saya juga baru sempat menonton. Tepatnya malam jumat kemarin. Saya yang sebenarnya sempat pesimis mengingat ketersediaan bangku kosong ternyata cukup sulit didapatkan. Apalagi di momen liburan lebarandan uang THR yang masih hangat membuat film ini jadi makin diincar.
Film Horor Terlaris
Alhamdulillah, yah. Malam jumat, saya Bersama teman-teman sekantor akhirnya jadi menonton. Adalah kebahagiaan tersendiri memiliki teman-teman yang ternyata satu frekuensi, menyukai atau mengikuti hal yang sama. Seperti halnya sama-sama penasaran dengan film tersebut.
Di hari yang sama ternyata MD Pictures melalui akun instagramnya mengumumkan bahwa film bercerita 6 mahasiswa yang sedang melakukan KKN di sebuah desa ini telah mencapai 4,5 juta penonton (sampai pukul 5 sore). Hal itu berarti tiket saya dan teman-teman belum terhitung, karena jadwal kami di 18.40 wib sampai 21.00 wib. Wow!
Ternyata langkah menunda menjadi langkah yang tidak merugikan. Yang sempat dikira akan kehilangan penonton karena terlalu lama, salah besar. KKN di Desa Penari masih memiliki daya tarik untuk ditonton bahkan sampai menjadikan film ini mendapatkan gelar film horror terlaris sepanjang masa.
KKN di Desa Penari, Yay or Nay?
Dengan durasi kurang lebih dua jam, kami menikmati film tersebut. Secara keseluruhan, jalan ceritanya tidak jauh berbeda dengan cerita di twitter. Bagi yang sudah menyimaknya, pasti sudah hafal arahnya.
Selama penanyangan, respon penonton lain kadang justru yang membuat saya gagal seram. Hal yang menganggu malahan datang dari penonton yang menyalakan flash. Hiks.