Butuh kurang lebih tiga hari untuk menamatkan film ini. Rekor bagi saya, tetapi tidak secara populasi Indonesia. Halah. Yang paling dekat buktinya adalah teman media sosial saya yang bisa menamatkan dalam satu hari!
Bukan karena faktor saya yang sok sibuk, tetapi lebih karena saya butuh waktu untuk mengalihkan fokus film ke hal menyenangkan setelah melihat yang sadis.
Di episode pertama sampai ketiga, saya masih aman-aman saja. Namun semua berubah ketika masuk ke episode empat, yang waktu itu saya tonton sembari makan, yang akhirnya saya tidak lanjutkan dan memilih untuk menonton yang lain dulu saja.
Ingin meracuni film ini kepada yang lain, saya pun memasang poster film ini di status whatsapp. Ternyata saya memang tidak sendirian. Teman-teman dekat saya banyak yang sedang ter-"squid game"kan.
Termasuk kakak saya. Kakak yang biasanya menolak film jenis ini akhirnya ikut teracuni dan berhasil mendapatkan prestasi. Prestasi karena mampu menyelesaikan film ini.
Bahkan semalam, kakak sempat menelepon saya hanya untuk membahas jalan cerita "Squid Game"
Setelah: Kalau "Squid Game" adalah buatan Indonesia
Dalam pembicaraan semalam, hal yang kami bahas tentu soal permainan yang ada di film tersebut.
Dengan mengangkat permainan anak tradisional Korea, ternyata tidak membuat film dengan durasi rata-rata 50 menit tiap episode ini membosankan. Namun meski berisi permainan anak, film ini tentu tidak bisa direkomendasikan untuk mereka.
Anak dibawah 13 tahun disimpan dulu ya saat menonton film ini, byund, kak!
Karena tidak banyak film bergenre serupa yang saya tonton, jika dibandingkan dengan "Girl from Nowhere", film "Squid Game"sebenarnya tidaklah terlalu berdarah-darah dan sadis.