Kamu adalah lelaki paling keras kepala sedunia. Sudah kusuruh pergi. Sudah kusuruh berhenti. Sudah kusuruh sudah. Kita tidak ada harapan. Aku yang tidak punya, tepatnya.
Ternyata bukan cuma keras kepala, tapi keras juga hatimu.
Sudah berkali kubuat patah, kenapa tidak juga menyerah? Sudah tak terhitung abaiku, kenapa tak pernah pergi berlalu? Sudah jelas seperti apa aku, kenapa kamu tidak pernah kecewa?
Lama-lama aku yang takut.
Bukan takut kehilanganmu. Aku lebih khawatir bagaimana jika aku kehilangan aku.
Bagaimana kalau aku jadi jatuh cinta kepada laki-laki seperti kamu?
Ini bisa bahaya.
"Oh tidak!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H