Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Menjadi Lebih Sehat dengan Puasa, Bisa Banget!

23 April 2021   22:32 Diperbarui: 30 Maret 2022   18:31 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | unsplash.com

"Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat"

Memasuki bulan Ramadan ke-11, bagaimana puasanya? Mudah-mudahan lancar, ya. Nah, kalau kabar berat badanmu bagaimana? Merasa tambah langsing atau malah makin ke samping?

Ngomong-ngomong soal berat badan, membicarakan berat badan sering dianggap sensitif bagi sebagian orang. Padahal dengan mengetahui berat badan bisa menjadi salah satu cara melihat status gizimu, lho. Kegiatan pemantauan berat badan bahkan menjadi salah satu dari empat pilar gizi seimbang. Karena sepenting itu kita harus tahu. Apa kamu tahu atau baru tahu?

Coba kapan kamu terakhir kali menimbang berat badanmu? Jangan bilang saat posyandu di zaman dulu kala, ya. Hehe.

Puasa dan Kabar Berat Badan

Selain memiliki tujuan utama untuk ibadah, puasa ternyata dapat berdampak pada kesehatan tubuh kita.

Berat badan yang ideal terjadi ketika adanya keseimbangan antara asupan energi yang masuk dan energi yang dikeluarkan. Jika asupan energi yang masuk lebih besar dibandingkan yang dikeluarkan, maka akan terjadi keseimbangan energi positif. Hal ini bisa berdampak pada penyimpanan energi terutama dalam bentuk lemak tubuh.

Sebaliknya, jika asupan energi lebih sedikit daripada yang dikeluarkan makan akan menyebabkan keseimbangan energi negatif.  Dampak yang terjadi adalah berat badan bisa berkurang. Nah, sampai sini kalau kira-kira berat badan bertambah saat puasa sudah tahu alasannya kan?

Oya, penelitian mengenai puasa dan dampaknya terhadap berat badan sudah banyak dilakukan, lho. Beberapa penelitian mengenai efek Ramadan terhadap berat badan pernah melaporkan terjadinya penurunan berat badan sebesar 1 sampai 2 kilogram pada akhir Ramadan, namun penelitian yang lain melaporkan sebaliknya.

Dalam studi metaanalisis baru-baru ini menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan selama Ramadan sebesar 1,34 kilogram dan sebagian besar berat badan akan kembali naik beberapa minggu setelah Ramadan. Sudah turun tapi naik lagi? Kira-kira tahu sebabnya tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun