"Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat"
Memasuki bulan Ramadan ke-11, bagaimana puasanya? Mudah-mudahan lancar, ya. Nah, kalau kabar berat badanmu bagaimana? Merasa tambah langsing atau malah makin ke samping?
Ngomong-ngomong soal berat badan, membicarakan berat badan sering dianggap sensitif bagi sebagian orang. Padahal dengan mengetahui berat badan bisa menjadi salah satu cara melihat status gizimu, lho. Kegiatan pemantauan berat badan bahkan menjadi salah satu dari empat pilar gizi seimbang. Karena sepenting itu kita harus tahu. Apa kamu tahu atau baru tahu?
Coba kapan kamu terakhir kali menimbang berat badanmu? Jangan bilang saat posyandu di zaman dulu kala, ya. Hehe.
Puasa dan Kabar Berat Badan
Selain memiliki tujuan utama untuk ibadah, puasa ternyata dapat berdampak pada kesehatan tubuh kita.
Berat badan yang ideal terjadi ketika adanya keseimbangan antara asupan energi yang masuk dan energi yang dikeluarkan. Jika asupan energi yang masuk lebih besar dibandingkan yang dikeluarkan, maka akan terjadi keseimbangan energi positif. Hal ini bisa berdampak pada penyimpanan energi terutama dalam bentuk lemak tubuh.
Sebaliknya, jika asupan energi lebih sedikit daripada yang dikeluarkan makan akan menyebabkan keseimbangan energi negatif. Dampak yang terjadi adalah berat badan bisa berkurang. Nah, sampai sini kalau kira-kira berat badan bertambah saat puasa sudah tahu alasannya kan?
Oya, penelitian mengenai puasa dan dampaknya terhadap berat badan sudah banyak dilakukan, lho. Beberapa penelitian mengenai efek Ramadan terhadap berat badan pernah melaporkan terjadinya penurunan berat badan sebesar 1 sampai 2 kilogram pada akhir Ramadan, namun penelitian yang lain melaporkan sebaliknya.
Dalam studi metaanalisis baru-baru ini menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan selama Ramadan sebesar 1,34 kilogram dan sebagian besar berat badan akan kembali naik beberapa minggu setelah Ramadan. Sudah turun tapi naik lagi? Kira-kira tahu sebabnya tidak?