Tidak terasa bulan Ramadan sudah datang lagi. Bulan di mana umat muslim akan melakukan ibadah puasa. Rasanya baru kemarin kok sudah puasa lagi, ya?
Memang begitulah siklus bulan puasa yang selalu maju setiap tahunnya. Jika di tahun lalu kita menyambutnya di akhir bulan April, kini kita bertemu di pertengahan. Selain iman dan takwa yang sudah pasti harus menyertai, sudah menyiapkan apa saja untuk bertemu dengannya?
Bulan Puasa, Saatnya Mengatur Makan dan Minum yang Benar
Pola makan menjadi hal yang sangat berubah ketika bulan puasa. Ada waktu yang diperbolehkan makan dan tidak boleh sama sekali bagi yang menjalankannya.
Waktu sahur dan waktu setelah adzan maghrib adalah waktu-waktu yang diperbolehkan. Sedangkan di luar itu, saat imsyak (batas waktu sahur, peringatan akan masuk subuh) dan sampai waktu sebelum maghrib adalah masa-masa di mana kita tidak diperbolehkan makan atau minum apapun.
Dengan waktu makan dan minum dibatasi, tentu menjadi tantangan bagi kita -umat muslim yang menjalani- untuk bisa mencukupi kebutuhan energi dan gizi sehari-hari.
Di saat waktu diperbolehkan makan dan minum manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Makan tidak cukup yang mengenyangkan saja, tetapi juga mencukupi kebutuhan gizi.
Makan gorengan memang menggoda, apalagi ditemani segelas boba atau mutiara tapioka. Eitss, tapi yang didapatkan lemak dan gula saja tuh? Yakin mau kenyang dengan itu? Kalau terus dilanjutkan yang kegirangan berat badanmu, melambung sangat mungkin.
Kok Berat Badan Malah Naik?
Berkaitan dengan pernyataan sebelumnya. Kalau berat badan naik saat puasa, pasti ada yang salah dari asupan makan dan minummu.
Kelebihan berat badan dapat terjadi ketika energi yang masuk lebih besar daripada yang dikeluarkan atau adanya surplus energi. Kalau yang terjadi berat badan naik, berarti energi yang kamu dapat dari makanan/minuman jauh lebih besar ketimbang energi yang kamu bakar seperti dari aktivitas fisikmu.