Aku suka lupa.
Lupa ikat rambutku.
Lupa di mana meletakkan motorku saat di tempat parkir.
Bahkan lupa dengan kacamataku yang sedari tadi sudah kupakai. Hanya sedang asyik nongkrong di atas kepala sendiri.
Tapi aku tidak lupa.
Kapan pertama kali kamu datang dengan tatapan mata yang berbeda padaku.
Harum parfummu yang mampu mengalahkan pengharum stadion sepak bola saat bersamaku.
Dan apa yang kamu katakan di hari sabtu dua bulan lalu, sekitar pukul sembilan lebih dua belas malam.
Aku bukan ahli sejarah, yang mengingat banyak cerita masa lalu. Cuma soal kamu, ingatanku saja tidak rela kamu pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H