Astaga, dari judulnya saja sudah mewakili belum nih?
Gagal soal percintaan itu umum. Bukan hal spesial. Jadi jangan anggap hanya kamu yang mengalami.
Ya, justru barangkali inilah pengalaman perasaan yang harus kamu syukuri. Karena dari hal tersebut, kamu jadi bisa menganalisis dirimu sendiri dan menjadi ahli.
Seharusnya menjadi membuatmu lebih tahu apa yang harus dilakukan dan tidak lakukan jika menemui persoalan dalam hubungan semacam ini. Tapi kenapa terus saja diulangi? Sengaja ya~
Awas Jatuh Cinta!
Benar, tidak ada yang bisa mencegah kita jatuh cinta. Akan tetapi, kita bisa memilih untuk berhati-hati dalam menghadapinya. Jangan sampai kamu lebih banyak dapat jatuhnya (sakitnya). Berhati-hatilah soal hati.
Sesuatu yang terlalu menyenangkan tidak menjamin akan selalu begitu. Lama-lama kok ada sakit yang dirasakan ya?
Seperti itu juga cinta. Sesuatu yang melibatkan perasaan akan membuat siapa yang mengalaminya menjadi lebih peka lagi. Sensitif. Bahagia kalau tidak ada masalah, namun bisa sakit sekali jika tiba-tiba ada yang membuat salah. Autoambyar, sudah.
Sudah bukan cerita baru, jika jatuh cinta juga membuat yang merasakannya bisa medadak menjadi bodoh. Melakukan hal-hal yang di luar logika dan baru sadar ketika sudah melakukan. Kok bisa-bisanya?
Contohnya saya punya dan ternyata masih terjadi di zaman modern ini. Bagaimana bisa seseorang begitu yakin membuat janji untuk bertemu dengan seseorang tanpa mencari tahu konfirmasi apakah dia bisa datang atau tidak? Atau minimial dia seharusnya sudah tahu dari pesannya yang dibalas atau belum kan? Kok bisa-bisanya tetap menunggu seorang yang jelas-jelas tidak akan muncul?
Sepertinya lirik dari lagu mbak Agnes Mo memang valid, "cinta ini kadang-kadang tak ada logika."