Seperti apa pasangan yang kamu inginkan?
Dalam hidup yang hanya sekali ini pastinya kamu ingin ditemani oleh seseorang yang terbaik dari versimu. Yang tidak hanya sekadar dinilai dari yang bisa dilihat dengan indera pengelihatan, namun juga yang tidak terlihat tetapi penting untuk ada seperti perhatian dan rasa nyaman yang membuatmu ingin selalu bersama di sampingnya.
Ya, memilih seseorang yang akan menemani sepanjang hidup kita bukanlah suatu yang hanya untuk coba-coba. Memilih satu dan selamanya menjadi keinginanmu bukan?
Sebagai seorang yang akan selalu kamu temui setiap hari, seorang yang menjadi pasanganmu ternyata tak sekadar menjadi teman hidup. Lebih dari itu, pasanganmu juga mampu mempengaruhi sisi kesehatanmu lho. Sifatnya lebih banyak yang berbanding lurus, dimana jika hubungan yang tercipta banyak bahagia akan membuatmu menjadi lebih sehat dan sebaliknya.
Secara tidak sadar, pasangan memang mempengaruhi apa yang kita lakukan. Pernah menyadari langkah kaki kalian yang tanpa perlu diberi aba-aba tetapi bisa auto-sama alias sinkron? Atau ketika kalian makan saling berhadapan tiba-tiba kalian melakukan hal yang serupa, sama-sama makan dengan ritme suapan yang sama?
Pasangan Kita Cermin Kesehatan?
Ya, ternyata dalam beberapa penelitian telah membuktikan kekuatan pasangan yang perlu kamu ketahui. Kekuatan dalam mempengaruhi kesehatanmu.
Peneliti di Inggris mengungkapkan bahwa jika kamu ingin mengubah kebiasan buruk menjadi baik, kamu akan lebih sukses melakukannya jika hal itu juga dilakukan oleh pasanganmu. Jadi kalau ingin mengubah pola makan yang lebih sehat, misalnya, jangan lupa komunikasikan pada pasanganmu agar kamu bisa bekerja sama untuk mewujudkannya. Biar istrimu yang menyiapkan makan sehatnya, sedang kamu berusaha untuk mengingatkannya. Ciye~
Selain dapat menjadi kunci suksesmu dalam mengubah kebiasaan buruk, pasanganmu adalah analgesik yang tidak dijual di apotek manapun. Ada istilah yang disebut dengan "interpersonal synchronization" atau sinkronisasi interpersonal yang menggambarkan bahwa seseorang secara fisiologis akan mencerminkan orang-orang yang bersama dengan dirinya.
Jadi ketika istrimu meminta ditemani saat momen melahirkan,jangan menghindar ya. Karena kehadiranmu di ruang operasi bukan sekadar teman tapi juga bisa membantu mengurangi rasa sakit pasanganmu. Semakin besar rasa empati terhadap pasangan, semakin besarpula efek analgesik yang ditimbulkan. So sweet.
Pernah tidak dikomentari, "kok gendutan?" setelah menikah?