Malam jumat! Waktunya bahas yang horor-horor~
Belum lama ini, tim Kisah Tanah Jawa -yang selanjutnya saya singkat dengan KTJ- kembali melahirkan karya terbaru mereka. Tidak hanya satu, tapi tiga buku sekaligus!
Sebagai javanica -sebutan bagi kawan pencinta KTJ- tentu saya ikut bangga atas pencapaian mereka. Kok bisa-bisanya mereka bisa seproduktif itu membuat buku padahal konten video di youtube ataupun artikel di media sosial juga terus berjalan. Kerennnnn.
Terpantau dari media sosial KTJ, di awal desember tahun lalu mereka mengumumkan buku tersebut bisa dibeli dengan sistem pemesanan terlebih dahulu (pre order), sedangkan ketersediaannya di toko buku kurang lebih sekitar satu bulanan.
Hal ini ternyata disambut antusias yang cukup tinggi, terbukti selang sehari setelah pengumuman tersebut bahkan tidak sampai 24 jam, ketiga buku mereka laku dipesan lebih dari 1000 buku. Pencapaian yang benar-benar patut diapresiasi, yakan?
Berkenalan dengan Tiga Buku yang Kini Sedang Bergentayangan
Meski bukan salah satu dari 1000 pemesan buku tersebut, pertengahan bulan ini buku tersebut sudah ada dalam genggaman saya. Tidak cuma salah satu, tapi tiga-tiganya saya beli saja. Ketiga buku tersebut adalah Bank Gaib, Pocong Gundul dan Unit Gaib Darurat.
Bagi orang yang penakut seperti saya, melihat dari judulnya saja sudah membuat merinding. Apalagi melihat ilustrasi yang terpampang nyata dalam cover mereka. Makin horor saja.
Ya, saya sebenarnya bukan orang yang pemberani lho, tetapi tim KTJ mampu membuat rasa penasaran saya lebih banyak 'sedikit' ketimbang rasa takutnya. Jadilah akhirnya saya memutuskan tetap membungkus ketiga-tiganya.
Sebenarnya, bahasan dari ketiga buku tim KTJ ini bukan sesuatu yang baru. Maksudnya pernah diulas atau disenggol sebelumnya terutama bagi kalian yang mengikuti mereka di youtube pasti akan familiar dengan topik-topik tersebut.
Namun, jelas ada bedanya. Sebab di masing-masing buku ini diulas lebih mendalam lagi mengenai bahasan yang pernah mereka singgung itu. Tim KTJ sepertinya memang sengaja membuatnya menjadi lebih terinci tiap bukinya. Jadi pembaca bisa fokus dengan apa yang sedang dibahas, tidak seperti buku sebelumnya yang memang sengaja memperkenalkan macam-macam yang tak kasat mata. Ulasannya pernah saya bahas di sini.