Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Roto Bukan Marbut Masjid Biasa

2 Juli 2019   18:24 Diperbarui: 5 Juli 2019   05:55 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri | Pak Roto sedang mengaji di Masjid


Pak Roto, begitu warga perumahan kami akrab memanggilnya.

Nama lengkapnya Suroto (69 tahun). Di lingkungan perumahan kami, beliau cukup dikenal terutama bagi kami warga muslim di RW 06 dan RW 03 Tawangsari Permai. Maklum beliaulah adalah seorang marbut atau orang yang mengurus masjid di perumahan kami, Masjid At-Taqwa. Pekerjaan yang sudah sejak lama beliau lakoni sampai hari ini dan belum juga terganti.

Perjalanan Singkat Pak Roto, Berpindah dari Satu Rumah ke Rumah Lainnya
Memutuskan untuk pindah ke Tawangsari di tahun 1999 ternyata membuat Pak Roto menjadi susah untuk berpindah hati. Padahal tempat kelahiran aslinya adalah di Jlagran Tembarak, tetapi nyatanya beliau memilih menetap disini. Menetap di Tawangsari, namun berpindah-pindah lokasi

Tempat tinggal pertama yang beliau tempati adalah rumah kosong yang sebenarnya bisa dikatakan tidak layak huni. Namun disanalah beliau tinggal hampir selama 13 tahunan sampai kemudian harus pindah karena lokasi tempat tinggal tersebut akan direnovasi.

Selanjutnya, di rentang waktu 2012 sampai 2014 beliau mendapat hunian baru milik salah satu warga di lingkungan RW 03, tapi lagi-lagi rumah tersebut lalu dibongkar dan membuat beliau harus mengusungi semua bawaannya lagi.

Tempat berikutnya masih milik warga yang lainnya. Beruntung kali ini dari salah satu pengusaha yang mengizinkan beliau tinggal di rumah yang lumayan megah daripada tidak terawat karena si pemilik sementara tidak menempati. Urusan bayar listrik dan air juga terjamin. Apalagi lokasinya juga tidak jauh dari masjid yang biasanya beliau urus, hidup beliau nampak lebih mulus.

Namun, lagi-lagi cerita pindahan itu berulang. Sudah sejak 2 tahun belakangan beliau menempati rumah di wilayah RW 6. Kali ini tidak diberikan cuma-cuma, perlu bayar sewa 2,5 juta per tahunnya.

Melihat Kehidupan Sehari-hari Marbut Masjid Kami

Dokpri | Pak Roto sedang mengaji di Masjid
Dokpri | Pak Roto sedang mengaji di Masjid

Sebelum matahari terbangun dari mimpi, Pak Roto sudah lebih dulu. Sekitar jam 4 pagi, beliau sudah datang ke masjid untuk mengingatkan kami -para warga muslim- agar segera menunaikan ibadah subuh. Syukur-syukur juga bisa datang ke masjid bersama-sama.

Dokpri| Selain untuk salat, Pak Roto juga rajin mengumandakan adzan
Dokpri| Selain untuk salat, Pak Roto juga rajin mengumandakan adzan
Selesai salat Subuh, beliau melanjutkan bersih-bersih di sekitar masjid. Lalu setelah urusannya dirasa selesai, beliau melanjutkan untuk turun ke sawah. Sampai waktu Dhuhur, beliau kemudian kembali lagi ke masjid. Beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun