Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Bertahan pada Sebuah Hubungan hanya karena Kasihan

4 Maret 2019   23:19 Diperbarui: 4 Juli 2021   04:59 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Bertahan pada Sebuah Hubungan hanya karena Kasihan (Ilustrasi Thinkstock | lifestyle.kompas.com)

Mudah saja kalau urusannya karena hanya bosan, yang sulit adalah ketika kamu tidak yakin dan membuat keputusan jangan-jangan memang bukan dia orang yang kamu nantikan. Jadi bagaimana melalui hal sulit itu?

Membangun hubungan yang lama, bahkan bertahun-tahun memang tidak mudah. Segala macam rintangan pastinya sudah sering menerpa kalian, tetapi kalian mampu buktikan menjadi pemenang. Namun, apakah hubungan yang selama ini dijaga benar-benar dilandaskan kasih sayang atau kasihan dan sayang karena sudah lama?

Baca juga : Pahami Pertengkaran yang Ada dalam Hubungan

Coba deh,pikirkan. Bukan mengintervensimu untuk membuatmu putus dengan si dia dan menyudahi cerita indah yang selama ini kalian rajut, hanya mengingatkan jangan pura-pura bertahan hanya kamu merasa kasihan, terutama kasihan dengan si dia yang sudah menemanimu.

Kasihan Kalau Terus dipertahankan

Yang ada justru akan menjadi kasihan si dia yang kamu beri harapan dengan hubungan yang panjang. Semua orang menyukai kepastian, meski kepastian kadang tidak melulu menjadi berita baik seperti kepastian bahwa kamu harus menyudahi kepura-puraan dan mengatakan yang sebenarnya pada si dia yang kamu jaga tetapi tidak benar sungguhan.

Terkesan jadi jahat tetapi berperan antagonis ternyata perlu untuk membuat dia tidak terus menerus bergantung pada hubungan yang rupanya sudah lama digerogoti rasa tidak yakin, menjadi lapuk. Ya, jangan buat dia ikut bertahan jika kamu saja belum atau tak pernah yakin dengan dirimu bahwa hubungan kalian punya masa depan.

Jangan habiskan waktunya untuk menunggumu, kasihan! Mungkin inilah bentuk putus cinta yang indah untukmu dan untuknya, lho.

Salam,
Listhia H Rahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun