Panggil saja, rindu.
Dia sering kali datang tiba-tiba menghampiriku, terutama menjelang malam ketika aku sedang kepikiran tentang kamu.
Sejujurnya, aku juga sering heran. Kenapa rindu selalu muncul ketika aku sendirian, apa dia memasang kamera pengintai di kamarku? Pernah kutanyakan, rindu malah tertawa.
Awalnya aku masih sering terkejut. Namun, lama-lama jadi terbiasa. Malahan kami jadi sahabatan. Ternyata rindu mengasyikan juga penyabar, terkadang.
Tetapi rindu akhir-akhir ini banyak berubah, sepertinya ada masalah. Sebab makin hari frekuensi dia datang tak hanya sekali dua kali. Jadi terlalu sering, membuat bosan saja.
Ingin rasanya menyuruhnya pergi, tapi tak tega. Apalagi saat dia menatapku. Mata rindu yang sendu,membuat aku tetap bertahan dengannya.
Apakah caraku sudah benar?
Bagaimana seharusnya aku memperlakukan rindu? Haruskah aku membiarkannya saja atau memang sebaiknya kuusir paksa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H