Kamu pernah mengadu, katanya aku sudah tak mencarimu. Lalu aku jawab, "Bukankah kamu tidak pernah menghilang---hanya kita yang tak saling berkabar saja--?"
Aku kira justru ini yang kamu inginkan, datang kalau ada maunya lalu pergi tanpa ada aba-aba. Seperti yang kamu lakukan padaku, berkali-kali. Menyenangkan untukmu,kan?
Aku hanya mencoba memahami permainanmu dan berusaha tak melanggar aturan yang akhirnya aku tahu. Aturan untuk memohonmu untuk terus tinggal dan sama-sama bertahan. Tidak. Tidak ada yang ingin aku paksa menjadi demikian. Kamu itu kekasihku, bukan tawanan.
Kalau kamu anggap caramu menghadapi aku adalah wajar. Maka aku akan lakukan yang sama. Entah orang mau berkata apa soal hubungan kita. Sebab aku sendiri tidak bisa menjelaskannya, mungkin juga kamu.
Jadi kubiarkan kamu bebas-sebebasnya. Jika kemudian kamu tidak lagi ingat jalan kembali padaku, aku sudah ikhlas sedari awal kamuku lepas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H