1/
Perempuan itu lebih suka duduk, berlama-lama, sampai ia sendiri lupa: bahwa di luar sana hujan sedang deras-derasnya dan ia tetap saja membiarkan jendela terbuka.
Sering kali air hujan itu ia biarkan masuk ke ruangan yang bisa menjelma jadi apa saja. Kadang tempat untuknya tidur, tempatnya makan, bahkan menjadi taman rekreasi lewat pikiran-pikirannya. Perempuan itu tak benar-benar diam di ruang ajaib itu, ada banyak perjalanan yang membawanya jalan-jalan.
2/
Ia tidak sedang menghadap kekasihnya, melainkan layar dengan huruf kecil yang berjajar rapi. Yang dia ketik berkali-kali, seperti seorang pianis yang sedang berusaha mencari melodi. Yang hilir-mudik sampai ia tak sadar seharusnya segelas air putih yang ia cari sebelum hilang konsentrasi.
Atau ia sendiri sudah berhalusinasi. Kekasih yang mana yang dia maksud tadi?
3/
Mungkin perempuan itu butuh seorang laki-laki untuk sekadar menghentikan sibuknya dan lalu fokus lagi. Ah, dasar modus macam apa ini?