Belum lama saya berdoa, supaya Jogja menjadi kota berikutnya.
Saya merasa beruntung, sebab saya merasa doa saya cepat terkabul. Bulan lalu, November saya pernah berharap bahwa Jogja di tahun depan segera mendapatkan giliran. Namun ternyata tak perlu menunggu 365 hari untuk mewujudkannnya, kurang dari sebulan harapan itu seperti di-aamiin-i. Jadi kenyataan. Memang bukan dari penyelenggara yang sama, tapi mereka sama-sama mempunyai misi yang mulia. Melestarikan budaya Indonesia dengan cara yang kekinian, menari massal -yang bisa dipelajari melalui media video berbagi-. Namanya #JogjaMenari.
Habis #IndonesiaMenari Terbitlah #JogjaMenari
Masih saya simpan rasa bahagia sewaktu mengikuti #IndonesiaMenari bulan lalu (tulisan lengkap disini). Meski harus menempuh jarak Jogja-Solo, pun kami jalani tanpa beban yang berarti. #IndonesiaMenari di tahun ini adalah kali pertama untuk saya pribadi dan nyatanya memang membuat candu. Membuat saya berencana untuk mengikutinya lagi di tahun berikutnya. Atau bukan hanya saya, teman-teman lain -yang menjadi peserta- juga sama. Kereeenn sih!
Bulan Desember. Tiba-tiba saya mendapat info melalui Instagram yang cukup mengagetkan dan membuat saya bahagia kembali. Ternyata di Jogja akan ada acara yang menyerupai,#JogjaMenari. Hal yang bagi saya tak boleh dilewatkan begitu saja. Menari ke Solo saja dibela-belain, apalagi ini di kota dimana saya sedang tempati. Jadi kewajiban.
Acara #JogjaMenari sendiri diprakarsai oleh KATY (Kumpulan Alumni Teladan Yogyakarta) angkatan 1993 dan menjadi kali pertama dilakukan. Acara ini tepatnya akan berlangsung di hari Minggu, 23 Desember 2018, bertempat di Alun-alun Utara Yogyakarta mulai pukul 8 pagi.
Mulai dari Juri Kehormatan sampai Antusias Masyarakat yang Begitu Tinggi
Meski baru pertama kali dilakukan, juri yang dihadirkan dalam acara ini tidak main-main,lho. Bahkan rencananya Presiden Republik Indonesia -Pak Jokowi- didapuk menjadi salah satu juri istimewanya. Selain itu, juri istimewa lain yang turut diundang adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Walikota Yogyakarta, Ketua Umum Panitia, para Seniman dan public figure di Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak jurinya, ya?
Ya, jelas saja. Mau tahu berapa jumlah penari yang bakal terlibat dalam #JogjaMenari? Kabar yang saya dengar diawal ada sekitar 3600 penari. Namun, setelah melihat informasi terbaru yang dibagikan, nampaknya jumlah ini masih bisa lebih. Sampai menyentuh angka 5000-an. Perkiraan ini muncul karena melihat nomor peserta yang mencapai angka tersebut. Hal ini tentu bisa jadi indikator bahwa minat masyarakat Jogja untuk terlibat dalam acara begitu tinggi. Masih banyak ternyata yang masih peduli dengan budaya Indonesia. Oya, kalau dibandingkan, jumlah ini melampaui jumlah #IndonesiaMenari tahun ini juga lho. Kereeeennnn, lagi-lagi.
Ribuan penari tersebut nantinya akan menari Jaranan kreasi yang terinspirasi dari tarian Angguk yang berasal dari Kulon Progo. Kostum untuk laki-laki mengenakan sorjan serta blangkon/iket kepala. Sedangkan untuk penari wanitanya akan mengenakan kebaya lurik/motif garis-garis vertikal. Semua penari nantinya akan mengenakan kaca mata,lho. Seru! Rencananya, ribuan penari akan menarikan tarian selama kurang lebih 10 menit selama dua kali putaran.
Jangan sampai kelewatan, Sila Datang Jadi Saksinya!