Ada kalanya kita memang harus berhenti daripada sama-sama saling menyakiti. Dan mau tak mau menjadi korban patah hati.
Jalan cerita cinta tidak ada yang tahu. Meski begitu, pastinya semua ingin jika akhirnya bisa bahagia, syukur-syukur bisa selamanya.
Sayangnya, tidak semua skenario yang kita buat terjadi seperti yang kita harap adanya. Yang membuat kita pada akhirnya harus menghentikan cerita, yang kemudian sama-sama kita harus ikhlaskan juga.
Tidak ada yang ingin menjadi korban patah hati. Tapi disuatu waktu mungkin kita harus ada di posisi yang seperti ini. Yang harus patah, karena bertahan juga rasanya percuma, jadi disesali.
Ahiya, tunggu dulu. Bagaimana jika cerita tentang patah hati juga diakhiri dengan indah,dengan merancang patah hati terbaik, misalnya.
Memangnya mungkin?
Merancang patah hati terbaik adalah soal bagaimana kita menghadapinya dengan seelegan mungkin. Bukan berarti meniadakan tangisan, bukan pula melupakan dengan begitu saja. Menangis saat ditinggalkan wajar, yang menjadi tidak wajar ketika kamu membiarkannya berlaurt-larut. Tiba-tiba menjadi auto-melupakan juga rasanya tidak mungkin, jadi jangan pura-pura tak butuh waktu untuk melaluinya.
Walau patah hati sering berakhir pada cerita yang tidak mengenakan bagi yang menjalaninya. Berikut setidaknya rancangan patah hati terbaik yang barangkali bisa kamu ikuti untuk menimalisasi kadar tidak enaknya :
- Tenangkan dirimu dan yakin bahwa apa yang harus terjadi adalah jalan takdir yang memang terbaik.
Apapun penyebab patah hatimu, tetap tenang adalah langkah yang perlu dilakukan pertama kali. Jangan biarkan emosi mengambil alih, apalagi sampai membuat kamu bertindak bodoh.
Jangan buru-buru memblokir semua media sosialnya atau menghapus nomor si dia dari gadgetmu. Toh percuma, kalau kamu ternyata sudah hafal semua akun (beserta password) dan juga deretan nomor yang sering kamu hubungi itu.
Hati yang tenang adalah kunci jawaban untuk menghadapi persoalan patah hati. Ketika hatimu tenang, putusan yang kamu ambil pun pasti dengan pikiran matang. Meski jadinya harus sakit atau menyakiti, kalau memang itu adalah satu-satunya jalan yang terbaik, lakukan bukan dengan menggantungkan.