Desaku yang kucinta, pujaaan hatiku...
Menjelang lebaran, banyak orang menjadi mudik. Pergi berbondong-bondong menuju kampung halaman masing-masing. Jarak yang jauh, bukan halangan. Kilometer-kilometer itu hanya soal angka. Demi untuk pulang, selalu ada yang dikorbankan termasuk harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk sebuah perjalanan ke kampung halaman.
Ya, dan momen lebaran memang waktu yang dirasa tepat untuk merayakan rindu dengan temu.Jika ingin dijabarkan memang bukan soal itu saja, banyak alasan mengapa idul fitri akan selalu lebih terasa saat berada di kampung halaman. Selain karena menjadi tempat tanah kelahiran dan saksi bertumbuh, juga soal ini.
1.Titik kumpul anggota keluarga!
Yang utama dan menjadi banyak alasan mengapa orang menjadi pulang, yaitu perihal kampung halaman yang menjadi titik kumpul bertemunya anggota keluarga yang menyebar. Seperti magnet, kampung halaman memang punya daya tarik tersendiri bagi yang meninggalkannya. Berusaha jauh, akhirknya ditarik rindu juga.
Hal itu juga yang saya lakukan setiap menjelang lebaran tiba. Bapak Ibu selalu berusaha mengajak anak-anaknya pulang ke kampung halaman agar tidak melupakan dan demi bertemu sanak saudara selagi bisa. Kebanyakan pertemuan yang terjadi memang baru akan terulang setahun sekali, yang membuat kami selalu bertambah usia tiap kali bermaaf-maafan. Ya, tidak ada kado termahal lebaran yang bisa menggantikan pertemuan yang terjadi.
Sejauh ini saya belum bisa menggambarkan bagaimana rasanya tidak berlebaran di kampung halaman itu seperti apa. Hanya bisa menduga, pasti itu akan menjadi hal yang sulit karena menjadi jauh dengan orang-orang tercinta.
2.Makanan yang rasanya selalu lebih enak
Berlebaran di kampung halaman juga selalu berhasil menuntaskan rindu makanan buatan nenek. Bukan makanan yang mewah, pun sebenarnya makanan yang ada pada umumnya saat lebaran seperti ketupat, opor, kering kentang dan kerupuknya.
Entah mengapa, makanan di rumah nenek rasanya selalu lebih enak saja. Mungkin karena makanan yang di buat di kampung halaman dibuat dengan rasa sayang. Ditambah lagi makannya tidak sendiri, ditemani dengan orang-orang yang mencintai dan kita cintai.
3.Selalu ada tempat yang ngangeni
Sebagai tempat bertumbuh, tentu akan banyak kenangan yang berhasil terukir dalam ingatan. Termasuk tempat-tempat di kampung halaman yang sudut-sudutnya selalu punya cerita. Entah itu tempat sekolah, rumah sanak saudara atau tempat yang kini sudah berubah menjadi sesuatu yang baru?
Mumpung lebaran, tengoklah tempat-tempat itu, bernostalgia tidak ada salahnya kok! Meski sudah lama berlalu, tempat-tempat tersebut tetaplah berjasa menuliskan kenanganmu.
4.Suasana lebaran yang berhasil membuat rindu
Saat saya sedang menulis ini, suara takbir begitu nyaring terdengar dari masjid yang berada di dekat rumah Nenek. Dari saya masih kecil, masjid itu memang tidak pernah berpindah malah makin tahun ada yang berubah, lebih baik. Keberadaan masjid yang disitu-situ jugalah yang membuat suasana jelang lebaran seperti tidak ada bedanya dari tahun sebelumnya. Membuat saya selalu membayangkan dan berusaha meningat suasananya saat sedang jauh.