Bisa berbuka puasa saja sudah nikmat. Apalagi jika itu ditemani para kerabat. Yang jauh jadi makin dekat.
Sudah hampir lebih dari dua puluh tahun orang tua saya memilih untuk merantau, menetap di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Pun saya juga, tinggal bersama mereka di tempat yang meski bukan kampung halaman tetapi rasanya sudah sangat nyaman. Ya, meski sudah nyaman nyatanya saya selalu diingatkan untuk tidak melupakan tanah kelahiran dengan menyempatkan pulang, seperti ketika mudik lebaran.
Bukan hanya orang tua saya sebenarnya yang jadi merantau. Satu contoh lagi, Tante saya (adik Ibu) juga sama halnya. Yang berbeda, beliau merantau ke Jakarta bersama dengan suami juga anak-anaknya. Anak-anaknya yang saya sebut dengan saudara.
Kondisi kami yang menyebar dan berjauhan membuat kami sulit sekali bertemu di hari-hari biasanya. Terkecuali di bulan Ramadan seperti ini, yang selalu berhasil membuat kami berada di satu tempat dan bertatap-tatap. Biasanya yang menjadi titik kami berkumpul adalah rumah Nenek di Jawa Barat. Rumah yang jadi tempat tumbuh Ibu dan Tante juga Om-adik Ibu yang paling bungsu dan kebetulan memang tidak merantau.
Sebelum lebaran datang, kami biasanya sudah mulai berdatangan. Sambil tak lupa membawa beraneka makanan, juga membawa rindu masing-masing.
Momen buka bersama yang membuat semua terasa nikmat!
Salah satu bentuk perayaan atas pertemuan kami adalah dengan berbuka bersama. Biasanya Nenek yang paling sibuk menanyakan mau dengan apa. Mau kelapa muda? Boleh, tinggal ambil dari pohonnya langsung. Mau ayam? Ada,tinggal potong. Begitulah rumah Nenek, ada saja.
Oya, jika kami berkumpul jumlahnya memang tidak banyak tetapi tidak juga dikatakan sedikit. Kalau formasi lengkap, kami (keluarga besar dari Ibu saja) berjumlah 19 orang . Jumlah yang kalau mau membuat bakwan sendiri adonan bahannya bisa sebaskom atau ketika mengeluarkan gelas untuk minum kelapa muda seperti mau pengajian. Banyak!
Terlepas dari hal-hal yang terlihat ribet, berbuka bersama sanak saudara membuat semua terasa nikmat. Bakwan yang keasinan pun, tetap bisa ludes dalam sekejap. Saos botolan baru dibuka, bisa langsung bernasib di buang pada tempatnya. Semua makanan jadi rebutan, laris manis!
Nggak perlu makanan mewah, yang mahal adalah pertemuannya!
Tidak ada pesan-pesan catering.