Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidak Cukup Latihan, Ini Hal yang Juga Penting Bagi Pemain Bola

30 Agustus 2017   18:36 Diperbarui: 31 Agustus 2017   17:09 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (http://www.nutritioninsport.co.uk)

Masih terngiang, pertandingan di malam itu. Saat Timnas Garuda harus menyerahkan kemenangan pada lawan, Malaysia, di detik-detik penghabisan. Ada rasa nyesek-nyeseknya gitu, waktu pertama kali sadar kalau itu ternyata bukan cuma gosip. Tapi, mau diapakan lagi, dari kacamata saya pribadi, saya tetap anggap bahwa sebenarnya Timnas sudah bermain apik, berusaha menampilkan yang terbaik. Namun, mungkin waktu memang belum mengijinkan saja.

Pertandingan sabtu malam lalu, tidak akan banyak saya bahas. Karena jujur saja, saya sendiri tidak menyimaknya secara full version. Sejak babak pertama usai, saya memilih merenung di kamar. Memilih bergantung pada respon bapak, terutama teriakan, yang bagi saya cukup jadi sebuah firasat dan tanda-tanda yang bisa saya baca jadi prediksi jalannya pertandingan. Dan, ya....ternyata di babak selanjutnya, tidak ada teriakan bapak yang heboh yang menjadi tanda adanya 'gol' bagi Indonesia. Melainkan, diamnya yang saya bisa artikan, "Ya, sudah".

Menjadi pemain bola tak cukup latihan saja
Pada tulisan kali ini, saya hanya ingin membahas 'sedikit' yang barangkali juga belum banyak yang tahu. Dari apa yang harus dilakukan pemain bola, selain latihan. Ya, karena semua juga pasti sudah paham benar, untuk menjadi pemain bola, (ber)latihan adalah suatu hal-hal mendasar yang harus dilakukan rutin, bukan?

Kali ini, membahas soal yang sama-sama harus dijaga dan peranannya juga sama penting bagi para pemain bola, pola makan dengan gizi seimbang. Bahkan bagi tim sepak bola yang sudah profesional, mereka mempunyai tim lain (dalam hal ini tim kesehatan, khususnya ahli gizi) untuk menanganinya, lho.

Apalagi mengingat olahraga sepak bola adalah kombinasi antara kecepatan, kelincahan, daya ledak otot (seperti dalam tendangan) juga daya tahan, maka pemain bola membutuhkan gizi yang tepat untuk menjaga tubuhnya tetap bugar sepanjang 45 menit kali dua, tiap pertandingan. Berikut adalah yang perlu diperhatikan sebelum, saat dan sesudah bertanding yang barangkali bisa kamu praktikkan.

Karbohidrat, sebagai bahan bakar utama para pemain bola!

Makanan yang mengandung karbohidrat adalah makanan yang punya porsi paling besar pada pemain bola. Pasalnya, energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dapat digunakan dengan cepat sesuai dengan kebutuhan energi pesepak bola yang butuh cepat pula. Sekitar 60 sampai 70 persen kebutuhan energi dari pesepak bola dihasilkan dari jenis makanan ini. 

Jika ditotal, secara umum kebutuhan energi pada pemain bola bisa 1,5 sampai 2 kali lipat jika dibandingkan dengan orang biasa dengan umur dan status gizi yang sama.

Tetapi..

Bukan berati makanan seperti pizza, donat, atau kentang goreng, lho! Karena meski ketiganya mengandung karbo serta tinggi kalori, jenis-jenis makan tersebut kurang jika dilihat dari sisi gizinya (minim vitamin dan mineral). Makanan-makanan tersebut justru bisa jadi biang timbunan lemak jika dikonsumsi berlebihan, yang pada akhirnya bisa membuat pesepak bola justru jadi mudah lelah.

Jenis karbohidrat yang direkomendasikan adalah yang 'baik" yang maksudnya juga menyediakan vitamin dan mineral contohnya gandum utuh, beras merah, bisa juga karbohidrat yang ditemukan di buah dan sayur-sayuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun