Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sisi Lain Game Ponsel, Asyik Sih tapi ...

12 Juli 2017   22:09 Diperbarui: 13 Juli 2017   21:23 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Social Cubix

Permainan macam itulah yang juga pernah mengisi memori hape ini dan pernah membuat saya menamatkan sebuah permainan hanya dalam waktu sehari saja (kurang lebih ada kali 50 level). Ya, sejak bermunculnya telepon canggih atau smartphone, saya sudah jarang lagi bermain lewat pc atau laptop. Apalagi kalau bukan karena lebih praktis, juga memang kerasanya lebih seru aja!    

The Science Behind Mobile Gaming Addiction!

Berbicara soal game yang ada di hape atau mobile game ini ternyata juga menarik untuk dibahas. Apalagi waktu saya menemukan tulisan dengan judul "The Science Behind Mobile Gaming Addiction". Antara takjub tapi ada ngeri-ngeri gimana gituh, banyak benernya sih!

Dalam tulisan tersebut selain dibahas mengenai pertumbuhan serta pendapatan dari industri mobile game yang  fantastis (mencapai milyaran booo'), juga dibahas mengenai mengapa mobile gamebisa amat begitu memikat pengguna atau user-nya. Seperti contohnya permainan Candy Crush Saga, dimana catatan pada google play store telah diunduh mencapai 500 juta kali. Eww...

It never ends, tidak pernah berakhir,iya! jadi salah satu poin yang dibahas mengapa mobile game bisa begitu menarik. Kalau dipikir-pikir ada benernya juga sih. Karena banyaknya level membuat kita makin tertantang. Pernah saya menemui permainan yang tembus 200 level, dan beberapa permainan memang sengaja berhenti di level sekian kemudian muncul coming soon  yang membuat pemain makin penasaran dan rela menunggu. Ternyata taktiknya demikian, ye.

Yang perlu disadari juga, bahwa meski dibilang free atau gratis. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar demikian, karena kita membayar juga lewat iklan yang harus kita tonton jika ingin mendapat energi ekstra agar tetap bisa bermain. Jadi, kalau menganggap permainan itu gratis, kamu salah! Selain lewat cara iklan, ada juga yang cara mengajak teman lewat media sosial. Well, yang ini sih saya agak kurang suka dan tidak pernah melakukannya, karena saya sendiri kalau mendapat undangan suka rada terganggu. 

Sisi Lain Mobile Game, Asyik Sih tapi..

Game atau permainan memang diciptakan untuk memberikan kesenangan bagi penggunanya. Namun, seperti dua sisi mata pisau, game ini juga bisa memberikan kerugian apabila tidak digunakan dengan bijak,lho. Salah-salah bisa membuat kecanduan!

Ya, kecanduan ternyata bukan soal zat tertentu seperti obat-obatan terlarang dan juga alkohol. Permainan atau game pun juga bisa punya efek yang  membuat orang jadi candu. Memang sih, seorang untuk dikatakan menjadi candu ini masih banyak dibahas dan beragam definisinya, namun sepertinya memang bukan soal berapa lama ia menatap layar hanya demi bermain game semata. 

Sebagian besar mendefiniskan telah jadi candu apabila orang tersebut bermain game secara berlebihan dan menimbulkan konsekuensi negatif baik secara emosional,sosial, relasi, pendidikan atau karir.Seperti contohnya berita tadi siang di televisi yang saya temukan yaitu adanya seorang anak yang nekat mencuri hanya demi game online-nya. Barangkali itulah yang disebut sebagai anak yang sudah kecanduan.

 Selalu berpikir tentang game selama beraktivitas lain dan atau bermain game untuk "kabur" dari masalah  kehidupan, kecemasan dan depresi , dapat menjadi tanda-tanda peringatan kecanduan game,lho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun