Apa yang sering dikeluhkan tiap bercermin dan yang membuatmu harus usaha ekstra ketika pakai atau memilih ukuran celana? Ya, perut buncit.
Tentu, perut buncit yang dimaksudkan di sini bukan karena sedang mengandung atau hamil, ya. Karena kebanyakan yang mengalami justru terjadi pada laki-laki, kok. Kita berbicara perut buncit karena lemak-lemak yang menumpuk di sana. Lantas, seperti apa sih sebenarnya, apakah itu bahaya?
Tak Kenal Maka Mari Kenalan. Di Mana Letak Lemak dalam Tubuhmu?
Siapa yang tak kenal lemak? Meski banyak pandangan negatif, sebenarnya tubuh membutuhkannya. Di antaranya berfungsi untuk cadangan energimu ketika kamu kelaparan, untuk mengatur suhu tubuh (membuatmu hangat), untuk melarutkan vitamin larut lemak (A, D, E, K) dan juga dapat melepas hormon tertentu.
Jika dilihat berdasarkan letaknya, lemak dibagi menjadi dua yaitu lemak subkutan dan lemak viseral.
Lemak subkutan (subcutaneous fat) adalah lemak yang terletak dibawah permukaan kulit. Jika kamu pernah mengeluh lemak yang ada di paha, pantat, panggul atau lengan, saat itu kamu sama dengan membicarakan lemak subkutan.
Lemak yang bisa kamu cubit dan bisa dihitung dengan alat skinfold caliper sebagai estimasi lemak tubuh.
Kabar cukup baiknya, lemak subkutan ini tidak membawa pengaruh terlalu buruk pada tubuhmu. Beda cerita dengan lemak viseral.
Lemak viseral (visceral fat) adalah lemak yang letaknya lebih dalam 'tersembunyi', berada di antara dan sekitar organ vital seperti jantung, paru-paru, usus, hati dan organ lainnya. Kita membutuhkan lemak viseral dalam jumlah tertentu untuk melindungi organ tersebut.
Lalu, kok bisa dikatakan tanda bahaya kalau itu melindungi?
Bahaya timbul dari jumlahnya yang tidak sesuai. Kelebihan lemak viseral ini mampu 'mengundang' terjadinya reaksi inflamasi dengan menghasilkan senyawa pro-inflamasi bernama sitokin, contohnya TNF alfa dan Interleukin-6.
Senyawa ini dapat mengganggu fungsi hormon yang bertugas meregulasi nafsu makan, berat badan, mood dan fungsi otak.
Maka dari itu tak heran jika kemudian lemak viseral sering dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2 akibat terjadinya resistensi insulin, darah tinggi, penyakit jantung, stroke, demensia (kelainan otak) bahkan sampai kanker.
Ya, lemak viseral tidak hanya diam saja, tetapi ia mampu mempengaruhi tubuh dalam menjalankan fungsinya.
Bagaimana Mendeteksi Lemak Perut yang Berlebih?
Pada dasarnya, semua punya lemak di perutnya, bahkan bagi mereka yang berperut rata. Lagi-lagi, soal jumlahnya yang beda.
Perut yang menonjol atau buncit dan ukuran lingkar pinggang bisa jadi tanda-tanda bahwa lemak viseralmu sudah berlebih. Dengan cara mengukur ukuran lingkar pinggangmu sendiri ini, bukan orang lain , kamu bisa mendeteksinya dengan mudah.
Ukuran orang asia seperti Indonesia, lingkar pinggang dikatakan normal jika kurang dari 90 cm untuk laki-laki dan kurang dari 80 cm untuk perempuan. Atau, jangan lebih dari empat jengkal tanganmu! Oya, ngukurnya gak usah sambil tahan napas, biasa aja.
Genetik Mengatakan Peluang Lebih Besar Terjadi Pada Laki-laki
Dilihat dari faktor genetik, laki-laki ternyata memang punya kecenderungan menyimpan lemak di perut dibandingkan perempuan.

Namun, bukan berarti perempuan bisa bebas dari risiko, karena semakin bertambahnya umur dan adanya menopause yang berpengaruh pada sistem hormonal, simpanan lemak bisa juga jadi banyak berpindah ke bagian perut.
Perut Rata, Bukan Mimpi
Jika dibandingkan bahaya mana, lemak yang ada di paha memang tidak sejahat lemak di perut. Namun, jika dibandingkan mana yang mudah dirontokkan, lemak di perut jawabannya.
Adakah cara magic untuk menghilangkan lemak pada satu titik tertentu? Mengombinasikan diet dan olahraga adalah cara yang paling masuk akal.
Kurangi kalori dengan perbanyak makanan berserat, kurangi makanan tinggi gula (karena kelebihan gula dalam tubuh ujung-ujungnya akan disimpan juga dalam bentu lemak) dan jadilah aktif dengan melakukan olahraga.
Olahraga apa saja tidak harus berfokus pada otot perut. Jangan lupa istirahat cukup dan manajemen stressmu.
Karena ketika kamu berhasil menurunkan berat badan, kamu telah menghilangkan lemak di seluruh bagian tubuh termasuk perutmu.
Semangat! Semoga terwujud memiliki perut yang rata, six packs seperti roti sobek 6 rasa.
Salam,
Listhia H Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI