Senyawa ini dapat mengganggu fungsi hormon yang bertugas meregulasi nafsu makan, berat badan, mood dan fungsi otak.
Maka dari itu tak heran jika kemudian lemak viseral sering dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2 akibat terjadinya resistensi insulin, darah tinggi, penyakit jantung, stroke, demensia (kelainan otak) bahkan sampai kanker.
Ya, lemak viseral tidak hanya diam saja, tetapi ia mampu mempengaruhi tubuh dalam menjalankan fungsinya.
Bagaimana Mendeteksi Lemak Perut yang Berlebih?
Pada dasarnya, semua punya lemak di perutnya, bahkan bagi mereka yang berperut rata. Lagi-lagi, soal jumlahnya yang beda.
Perut yang menonjol atau buncit dan ukuran lingkar pinggang bisa jadi tanda-tanda bahwa lemak viseralmu sudah berlebih. Dengan cara mengukur ukuran lingkar pinggangmu sendiri ini, bukan orang lain , kamu bisa mendeteksinya dengan mudah.
Ukuran orang asia seperti Indonesia, lingkar pinggang dikatakan normal jika kurang dari 90 cm untuk laki-laki dan kurang dari 80 cm untuk perempuan. Atau, jangan lebih dari empat jengkal tanganmu! Oya, ngukurnya gak usah sambil tahan napas, biasa aja.
Genetik Mengatakan Peluang Lebih Besar Terjadi Pada Laki-laki
Dilihat dari faktor genetik, laki-laki ternyata memang punya kecenderungan menyimpan lemak di perut dibandingkan perempuan.
Namun, bukan berarti perempuan bisa bebas dari risiko, karena semakin bertambahnya umur dan adanya menopause yang berpengaruh pada sistem hormonal, simpanan lemak bisa juga jadi banyak berpindah ke bagian perut.
Perut Rata, Bukan Mimpi
Jika dibandingkan bahaya mana, lemak yang ada di paha memang tidak sejahat lemak di perut. Namun, jika dibandingkan mana yang mudah dirontokkan, lemak di perut jawabannya.
Adakah cara magic untuk menghilangkan lemak pada satu titik tertentu? Mengombinasikan diet dan olahraga adalah cara yang paling masuk akal.