Malam-malam, Kurir datang ke rumahku. Membawa sesuatu, yang seharusnya sudah sampai di depan matamu.
Tapi katanya. Alamat yang kutulis ini palsu. Alamat yang disangka aku mengada-ada, padahal itu jelas menujumu.
"Mungkin bapak yang keliru", aku mencoba mengusahakan agar ia mau mengantarkannya sekali lagi.
"Bagaimana aku bisa keliru? Justru lelucon apa yang sedang kamu lakukan, mengirim sesuatu untukmu sendiri? Dasar Payah..menambah kerjaanku.."
Lalu dia pergi, memang tak butuh kata apa-apa.
Kuperhatikan lagi.
Apa aku memang keliru?
Ku perhatikan sisi-sisi
Ku amati lebih teliti
Ternyata,
Aku jadi sadar sesuatu
Rindu ini memang tak punya tuan,lagi.
Beralamatkan sepi
Padaku juga